Tadi sore aku menemani istri ke sebuah toko roti membelikan burger untuk anak-anakku. Pada awalnya, aku tak tertarik untuk membeli. Aku hanya melihat-lihat saja. Tapi ketika kulihat sepotong roti yang panjangnya sekitar 70 cm, aku mendekatinya. Kubaca tulisannya: Baguette, French bread. Wow... ada baguette, roti Perancis. Keren. Aku tergoda untuk membelinya. Walaupun aku sudah tahu tentang baguette dan sudah menjelaskannya kepada siswa-siswaku dengan mantap tapi aku belum tahu rasa dan bentuk yang sebenarnya. Aku hanya tahu lewat buku, majalah dan internet.
Di toko ini, ada 2 jenis baguette, yang panjang dan yang pendek. Aku memilih yang pendek berukuran 30 cm, yang di wadahnya tertulis: half french bread. Namanya juga mencicipi. Jangan yang besar, cukup yang kecil saja.
Sampai rumah kubuka baguette-ku. Benar juga menurut cerita bahwa baguette itu keras dan alot. Aku potong sedikit. Kucicipi. Rasanya tawar khas roti dan alotnya minta ampun. Lalu aku mencoba menaati aturan. Cara makan baguette adalah dipotong-potong lalu di siram dengan sop. Aku pun membeli sop kesukaanku, sop balungan. Sop dengan potongan tulang sapi dan sisa-sisa dagingnya menjadi soto favoritku. Rasanya enak. Kaldunya legit.
Baguette kuambil 1/4. Lalu kupotong kecil-kecil. Sekarang, ada 4 potong di dalam mangkok. lalu kusiram denga sop balungan-ku. Kutunggu sampai meresap. Kemudian kusendok, kucicipi dan kurasakan sensasinya di lidah. Kukunyah pelan-pelan. 10 detik kudiamkan baguette-ku meresap dan hancur di lidah. Rasanya aneh. Rasa rotinya hilang. Rasa sopnya juga hilang. Aroma daging sapinya masih ada. Tapi rasa kecut alias masam sangat tajam, seperti rasa tomat yang terlalu banyak. Kusendok lagi baguettenya. Masih sama. Mungkin yang ketiga beda. Sama saja. Potongan terakhir kusendok. Sama. Teksturnya serupa pangsit basah di dalam bakso Malang. Ternyata, baguette tak cocok dimakan menggunakan sop. Lha kok orang Perancis memakannya dengan sop. Pasti ada yang keliru nih. Sop balunganku yang keliru atau lidahku yang salah? Mungkin sop Perancis beda dengan sop Indonesia.
Kucoba dengan yang lain. Siapa tahu cocok. Aku membeli soto. Juga soto kesukaanku yaitu Soto Madura. Mungkin enak. Langkahnya kubalik. Kutaruh soto di mangkok, lalu 1/4 baguette yang telah kupotong kecil-kecil kumasukkan ke adonan soto. Sepotong baguette kucicipi. Tak ada rasa roti. Hanya murni rasa soto. Sama saja. Tak cocok lagi.
Kesimpulanku: Tak ada yang pas untuk dicampur dengan baguette ini. Sementara baguette-ku terbaring kaku di atas meja menunggu aksi si pemilik.
Akhirnya, malam ini aku sibuk dengan kegiatan baruku. Di pojok dapur, aku menggerogoti baguette alot sambil cengar-cengir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar