Setelah semalam berjuang dengan penuh keringat untuk menggerogoti baguette, akhirnya aku menyerah. Kusimpan sisa baguette-ku di kulkas supaya tidak dihabiskan tikus.
Pagi ini, aku masih teringat baguette-ku yang masih meringkuk di kulkas. Rasa penasaranku belum hilang. Kali ini sepertinya akan berhasil. Aku teringat burjo alias bubur kacang ijo. Biasanya burjo dicampur dengan roti tawar. Aku segera meluncur burjo hangat untuk sarapan pagi.
Kusajikan buburku. Kupotong-potong lagi baguette-ku. Kucelupkan. Kutunggu sampai meresap.
Kucicipi pelan-pelan.
Berhasil. Buburku berkolaborasi dengan baguette secara sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar