Ujian Bahasa Perancis diujikan pada hari terakhir yaitu pada
hari Kamis tanggal 26 Maret 2015. Tak disangka, soal yang seharusnya dikerjakan
dalam waktu 90 menit, dalam waktu 30 menit sudah ada siswa yang selesai dan keluar
dari ruang ujian. Kejadian ini menimbulkan kecurigaan.
“Wah, nggak beres nih Bahasa Perancis,” komentar salah satu
guru.
Aku pun menjadi merasa dicurigai. Agak malu juga. Tapi setelah
dipikir-pikir ternyata betul-betul malu.
Aku mempunyai dua alternatif mengapa para siswa keluar lebih
awal: (1) soalnya terlalu mudah atau (2) soalnya terlalu sulit. Kalau terlalu mudah, wajar mereka
keluar lebih awal dan alhamdulillah karena itu artinya siswa-siswaku
benar-benar memahami dan menguasai Bahasa Perancis. Kalau terlalu sulit, juga
wajar mereka keluar lebih awal. Aku pernah mengajarkan kepada mereka,
mengerjakan soal tes atau ujian harus jujur pada diri sendiri. Kalau tak bisa mengerjakan
soal, tinggalkan saja dan tidak perlu mencari jawaban dari teman atau
mencontek.
Walaupun aku sudah menenangkan diri dengan 2 alternatif tersebut
tapi malunya tetap tak bisa ditutupi. Padahal aku merasa bahwa aku sudah membuat
soal dengan hati-hati dan kuperhatikan betul tingkat kesulitan soal (susah,
sedang, mudah).
Dengan
kejadian ini, aku sekarang memahami mengapa dalam tata tertib peserta Ujian
Nasional tahun 2015 (Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan nomor 0031/P/BSNP/III/2015
tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2014/2015) nomor 16 berbunyi: “yang telah selesai mengerjakan
soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan
ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian”.
Rupanya
ini juga untuk menghindari rasa malu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar