Pada pukul
23.00 WIB kami baru tiba di hotel Millennium. Gila...2 jam? Lebih lama
perjalanan bandara-hotel dibandingkan Jogja-Jakarta. Ternyata benar kata televisi, Jakarta macet dimana-mana.
Pagi
harinya harus mengikuti acara final. Setelah sarapan, kami dikumpulkan di hall. Ada beberapa permainan dan diakhiri
dengan menyanyikan jingle daihatsu. Inilah fungsi latihan menyanyiku selama
berminggu-minggu. Aku bisa dengan pede turut berteriak menyanyikannya.
Setelah acara ini selesai, mulailah
acara penilaian. Aku harus menghadapi 2 juri yaitu Lembu Wiworo Jati, seorang penyanyi,
pemusik, pengarah seni, aktor Indonesia, direktor video musik dan iklan televisi, dan
suaminya aktris Masayu Anastasia. (Wuih... lagi-lagi kejutan, aku ketemu artis). Juri yang satunya aku lupa namanya. Sepertinya seorang
akademisi. Rambut dan dandanannya rapi. Bicaranya teratur. Umurnya sekitar
50-an. Maafkan aku Bapak karena aku
telah melupakan Bapak. Mudah-mudahan Bapak membaca tulisan ini kemudian
mendoakanku bisa menang lomba menulis lagi terus ketemu lagi dengan Bapak dan pada saat itu aku akan menanyakan kembali nama Bapak dan takan kulupakan lagi.
Dalam final tersebut, kami
bertiga, aku, Tri Raharjo dan
Nurkholis harus menyanyikan jingle daihatsu. Sekali lagi,
suaraku diuji. Tapi karena cuma
diriku seorang yang berlatih, maka akulah yang menjadi vokalis tunggal. Dua
temanku hanya tepuk-tepuk tangan mengiringi aku menyanyi. Dengan sukses, aku bisa menyanyikan lagu tersebut sampai selesai.
Keringatku tak mampu dibendung oleh dinginnya
udara AC. Juri bertepuk tangan. Aneh! Tapi dari raut
wajahnya, nampaknya Lembu tertarik dengan suaraku yang jelas punya genre
tersendiri dan belum ada penyanyi yang mempunyai suara sepertiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar