"Pak, katanya Bu Siti sakit ya Pak?" tanya salah satu siswa menghampiriku saat kuberjalan keluar kelas.
Bu Siti (tentu saja nama samaran) adalah guru senior di sekolah kami. Beliau telah berpengalaman berpuluh-puluh tahun mengajar. Berkat kedisiplinannya, beliau telah berhasil membawa beberapa generasi siswanya lulus dengan nilai yang baik. Beliau memang dikenal kedisiplinannya. Tak ada kata main-main, malas, membolos, terlambat. Semuanya harus rapi, rajin dan disiplin.
"Iya, beliau sakit typus. Sudah 2 hari opname di rumah sakit, do'akan semoga beliau cepat sembuh ya," jelasku
"Amiiin. Berarti Senin besok tidak menguji ujian praktik ya Pak?" tanyanya lagi.
"Kurang tahu. Kalau beliau bisa pulih dengan cepat kemungkinan bisa menguji," jawabku
"Tapi kan biasanya sakit typus pemulihannya lama Pak," katanya mendesak
"Biasanya sih iya," jawabku.
Wajahnya senyam-senyum.
"Kamu kok senyam-senyum. Ada apa? Senang ya kalau beliau tidak menguji?" tanyaku.
"Di satu sisi, ikut sedih Pak. Tapi di sisi lain, agak ayem juga," jawabnya.
(Begitulah sebagian siswa... pelajaran yang paling disukai adalah pelajaran kosong dan guru yang paling disukai adalah guru yang suka kosong juga.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar