Ketika seorang
teman bertanya kepadaku: “Kapan kamu pertama kali naik pesawat?”
Kujawab dengan
mantap, “Ketika ruang tunggu bandara Adi Sucipto Yogyakarta jebol”
Maka temanku yang kepo segera browsing mencari tahu
berita ruang tunggu bandara Adi Sucipto jebol. Dan ketemu, yaitu pada hari
Jum'at tanggal 23 November 2012 jam 16.30 sore. (http://nasional.news.viva.co.id/news/read/369697-hujan-deras--atap-ruang-tunggu-bandara-adisucipto-jebol)
Pada saat itu,
aku menjadi salah satu saksi mata. Hujan deras disertai angin dan petir.
Pukul 16.30, bandara dinyatakan ditutup. Penerbanganku ke Jakarta delay. Sambil
menunggu dengaan ketidakjelasan sembari melihat derasnya hujan dan kencangnya
angin, tiba-tiba plafon ruang tunggu bandara Adi Sucipto jebol. Untung saja,
para calon penumpang sudah menyingkirkan bangku-bangku panjang untuk
menghindari tetes air hujan sebelum plafon jebol. Peristiwa itu menurutku hal
biasa tapi menghebohkan. Biasa, karena aku tidak asing menyaksikan plafon
bocor. Rumahku kan sering mengalami hal itu. Hehe... Heboh, karena
Bandara Adi Sucipto adalah bandara internasional. Nggak keren banget, bandara
internasional kok bocor. Tapi dipikir-pikir, pembuat bandara juga manusia yang
tak luput dari khilaf dan dosa. Bukankah tidak ada manusia yang sempurna? Jadi
maafkanlah !
Tak kusangka,
peristiwa itu ternyata menjadi penanda bagi peristiwa penting dalam diriku juga
yaitu pertama kali aku naik pesawat. Aku tak perlu susah-susah mengingat kapan
itu terjadi karena peristiwa itu sudah tercatat di dunia maya. Keren kan? Sama
sekali tidak, karena sebelumnya ada sebuah cerita yang mengenaskan.
Bersambung... (Cerita ini sengaja kusambung-sambung biar yang baca tidak
jenuh. Iya kan? Selamat membaca sambungannya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar