Ronda adalah salah satu sarana sosial untuk interaksi warga. Dalam satu kelompok ronda akan terjadi pertemanan dan persaudaraan yang lebih. Selain untuk menjaga keamanan lingkungan, ronda adalah sarana untuk berbagi cerita, untuk curhat, untuk memecahkan berbagai persoalan, baik persoalan pribadi, persoalan lingkungan, maupun persoalan negara sekalipun.
Malam ini adalah jadwal rondaku. Aku berangkat pukul 23.00 WIB. Di pos ronda sudah berkumpul Pak Haji Toto, Pak manten Gi*), Pak Seno, dan Mas Slamet. Seperti biasanya, Mas Slamet sudah menyeduh teh dan kopi untuk kami. Sambil menyeruput kopi, aku mendengarkan cerita perjalanan haji Pak Toto dan perjuangan Pak Seno di Timor Timur kala masih aktif di satuan brimob. Pak Gi bercerita tidak kalah menarik. Beliau adalah mantan lurah yang juga makelar tanah yang sering merugi karena saingannya adalah Pak Bupati. Mas Slamet bercerita tentang motornya yang hilang dipinjam oleh tamu hotel tempatnya bekerja. Aku bercerita paling tak menarik karena ceritaku tentang pelajaran bahasa perancis yang mereka tak mengerti.
Malam semakin larut ketika kopi kami sudah dingin dan kami harus berkeliling mengontrol keamanan sembari mengambili jimpitan 500 rupiah di setiap rumah.
*) manten : mantan lurah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar