Aku sebagai wali kelas merasa terganggu dengan peristiwa ini. Kelas ini dalam tanggung jawabku. Semaksimal mungkin aku harus menyelesaikan persoalan ini. Kalau bisa, menemukan dan mengembalikan HP yang hilang. Ceramah pertaubatan sudah kulakukan di depan kelas, ceramah ancaman juga sudah. Bahkan ceramah tentang keikhlasan kepada anak yang kehilangan HP sudah juga kulakukan.
"Aku belum bisa ikhlas Pak," jawab anak yang kehilangan.
Haruskah aku lewat jalan belakang? Dukun maksudku. Tapi aku tak yakin 100 % pada dukun. Apalagi sekarang, kondisi ekonomi lagi gonjang-ganjing pasca kenaikan BBM, pasti banyak dukun palsu, dukun dadakan, dukun tiban, dukun-dukunan sampai dukun cabul yang hanya ingin cari uang.
Jalan terakhir yang kutempuh adalah do'a. Itu adalah cara satu-satunya dan mungkin juga terakhir yang aku untuk memecahkan persoalan.
Semoga Tuhan memberi petunjuk dan memberi hikmah melalui peristiwa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar