Kembali ke tahlilan. Acara yang dimulai ba'da shalat isya ini baru selesai pada pukul 20.00 WIB. Sudah 3 minggu ini, tahlilan selalu diakhiri dengan teh hangat dan snack. Alhamdulillah, ada saja yang menyumbang snack dan minuman. Biasanya sih, tahlilan berjalan tanpa ada minum dan makanan. Mudah-mudahan sumbangan ini menjadi pahala bagi yang menyumbang.
Setelah tahlilan, kami tidak langsung pulang. Sambil nge-teh dan nyenek, kami mengadakan acara selanjutnya
yaitu OMJ (Obrolan Malam Jum'at). Selalu ada topik hangat yang menjadi bahan pembicaraan dalam acara ini. Topik malam ini adalah Susi Pudjiastuti, sang menteri perikanan dan kelautan yang nyentrik. Masing-masing ingin urun rembug mengenai Susi, dari rokoknya, pesawatnya, suaminya yang bule, anaknya yang cantik, sekolahnya yang tidak lulus, jariknya yang buat lap muka, sampai isu-isu yang sedikit miring ataupun miring sekali yang melatarbelakangi pengangkatannya menjadi menteri.Sambil nge-teh hangat dan makan snack, semuanya dikupas tuntas di acara OMJ pasca tahlilan di mushalaku. Tentu saja dalam acara ini, tak ada yang boleh mengaku bahwa pendapatnya paling valid dan paling benar karena referensi obrolan ini berasal dari TV dan koran yang sama. Semuanya sepakat. Dan walaupun tak ada narasumber yang didatangkan secara langsung maupun dihubungi lewat teleconference, acara ini tetap gayeng. Yang pasti, lebih seru daripada acara di TV One dan Metro TV
yaitu OMJ (Obrolan Malam Jum'at). Selalu ada topik hangat yang menjadi bahan pembicaraan dalam acara ini. Topik malam ini adalah Susi Pudjiastuti, sang menteri perikanan dan kelautan yang nyentrik. Masing-masing ingin urun rembug mengenai Susi, dari rokoknya, pesawatnya, suaminya yang bule, anaknya yang cantik, sekolahnya yang tidak lulus, jariknya yang buat lap muka, sampai isu-isu yang sedikit miring ataupun miring sekali yang melatarbelakangi pengangkatannya menjadi menteri.Sambil nge-teh hangat dan makan snack, semuanya dikupas tuntas di acara OMJ pasca tahlilan di mushalaku. Tentu saja dalam acara ini, tak ada yang boleh mengaku bahwa pendapatnya paling valid dan paling benar karena referensi obrolan ini berasal dari TV dan koran yang sama. Semuanya sepakat. Dan walaupun tak ada narasumber yang didatangkan secara langsung maupun dihubungi lewat teleconference, acara ini tetap gayeng. Yang pasti, lebih seru daripada acara di TV One dan Metro TV
Aku sebagai peserta yang paling muda lebih banyak mendengarkan dan berbicara sedikit saja. Pembicaraanku pun lebih berupa kalimat pertanyaan dan nge-gong-i (mengiyakan/mendukung dengan kalimat praktis dan sedikit striptis)
Awalnya aku cukup konsentrasi mendengarkan obrolan tersebut. Tapi ahaii, konsentrasiku mendadak berkurang melihat pisang rebus, martabak telor, dan lemper yang semakin menipis dan teh hangat semakin dingin dan semakin kering. Segera tak kusia-siakan kesempatan untuk menghabiskan pisang rebus yang tinggal sebiji di depanku.
Tak terasa jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.00
"Allohumma shali 'ala Muhammmad." teriak Pak Heri
"Allohumma shali 'alaih."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar