MALAM MINGGU

"Malam minggu malam yang panjang

Malam yang asyik buat pacaran"

Penggalan lagu milik Jamal Mirdad pada era 90an mengantarkan aku dengan istriku jalan-jalan malam berboncengan naik motor merk Honda scoopy berdua. Benar-benar hanya berdua.

Setelah berkeliling menyusuri jalanan kota Batang, kami mampir membeli "Corndog", sebuah makanan yang cukup aneh karena sama sekali tidak mengandung corn (jagung) dan dog (anjing). Makanan kesukaan anakku ini mempunyai berbagai macam varian dan ukuran; mozarela, sosis, dan lainnya yang tentu saja aku tak hafal karena aku bukan penjualnya.

"Mba, sosis potato ukuran jumbo ya," kataku kepada Mba penjual Corndog memilih varian sesuai pesanan anakku.

Menunggu proses pemasakan, aku dan istriku duduk di kursi plastik yang telah di sediakan. Di sebelahku, terlihat duduk dua orang (laki-laki dan perempuan) muda.

Tak beberapa lama, dua orang di sampingku menerima Corndog yang rupanya sudah mereka pesan sejak tadi. Sang lelaki yang menerima pesanan dan membayarnya. Mereka segera menuju mobil a*nz* putih keluaran terbaru. Sang lelaki membukakan pintu sebelah kiri untuk sang perempuan. Selintas kemudian sang perempuan masuk ke mobil. Sang lelaki memberikan Corndognya dan menutup pintu.

"Laki-laki yang sangat romantis," kataku dalam hati.

Pelan-pelan mobil berjalan dan mereka segera berlalu.

"Ma, mereka pasti pasangan muda yang baru menikah alias pengantin baru. Mereka begitu mesra. Yang laki-laki romantis bener, bukain pintu buat istrinya," kataku kepada istriku.

"Aku kok nggak pernah dibukain pintu kayak gitu ya?," sergah istriku.

"Kan bisa buka sendiri," jawabku.

Istriku diam.

Aku tak mengerti mengapa istriku tiba-tiba diam dan raut mukanya kini berubah jadi cemberut. Apa salahku?