Rabu, 11 Desember 2019
FINGERPRINT DENGAN FOTO BAHU
Sudah dua tahun ini presensi guru dan karyawan di sekolah kami menggunakan mesin finger. Mesin finger ini terhubung secara online ke Badan Kepegawaian Provinsi (BKD) Jawa Tengah. Dengan menggunakan sistem ini, bisa diketahui secara langsung waktu kedatangan atau waktu pulang para guru dan karyawan. Semuanya terrekam dan terrekapitulasi di website presensi BKD provinsi.
Cara kerja mesin fingerprint yaitu dengan cara menempelkan ibu jari kanan atau kiri di kotak kecil yang ada di mesin fingerprint. Ada suara "terima kasih" dan muncul "centang" hijau di layar apabila kita telah berhasil melakukan finger. Ada suara "silahkan coba lagi" dan lampu warna merah berkedip di atas layar apabila kita belum berhasil melakukan finger.
Selain itu ada gambar wajah kita di layar mesin yang diiringi bunyi "cekrek". Akan nampak wajah kita yang manis, cantik, dan ganteng.
Pasca rapat operator fingerprint tentang Pengaktifan Fitur Foto pada Mesin Presensi, Bu Ema selaku operator fingerprint sekolahku membawa kabar yang segera disebarkan di group WA:
"Assalamu'alaikum....
Nuwunsewu, untuk fingerprint sudah diaktifkan fitur rekam foto, bapak ibu diharap ketika fingerprint untuk kelihatan jelas wajah dan seragamnya, setidak nya sampai bahu.
Terima kasih"
Sejak ada pengumuman tersebut maka kami harus memperhatikan posisi kami dalam melakukan finger. Kita mengatur jarak kita dengan mesin finger. Selama ini kami melakukan finger dengan terlalu mendekatkan wajah ke mesin finger. Bukan niat kami untuk menampakkan wajah kami agar terrekam dengan jelas di mesin finger tapi karena kami melakukan finger sekaligus mengintip jam yang ada di mesin finger untuk selanjutnya kami tuliskan di daftar presensi manual. Jadi sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Untuk itu, mulai sekarang kami harus mengatur posisi dalam melakukan finger print. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Kalau terlalu dekat, hanya wajah yang terlihat, bahu tidak. Kalau terlalu jauh tidak hanya bahu tapi seluruh badan terlihat tapi tangan tidak bisa menjangkau mesin finger print. Gagal. Ternyata awalnya susah. Harus dua atau tiga kali menekan mesin finger untuk memperlihatkan bahu kami. Sekarang kami sudah paham dan terbiasa dengan jarak yang harus kami ambil untuk melakukan finger.
Tujuan memperlihatkan bahu adalah supaya bisa diketahui pakaian apa yang dipakai pada hari itu dan untuk mengingatkan seragam yang harus dipakai pada hari itu. Jangan sampai salah seragam. Kan langsung terlihat di layar! Misalnya dari rumah kita sudah merasa memakai seragam yang tepat, ternyata ketika melakukan finger, di layar terlihat kita memakai kaos, daster atau pakaian yang bukan seragam dinas. Maka harus segera ganti.
Tidak diketahui bagaimana cara memberikan teguran seandainya ada yang salah kostum terrekam di mesin finger. Apakah petugas akan menelpon individu tersebut untuk diperingatkan ataukah mengirim surat teguran ataukah ada petugas khusus yang akan turun ke lapangan untuk memberikan teguran. Sepertinya belum memungkinkan.
Agar lebih mudah, seharusnya mesin fingernya dilengkapi dengan fitur foto yang lebih lengkap. Tidak hanya foto wajah tapi juga seluruh tubuh. Jadi, tidak hanya seragam atas yang kelihatan tapi juga bawah. Siapa tahu, ada yang atasnya memakai korpri ternyata bawahnya memakai sarung, celana pendek atau bahkan tak memakai apa-apa.
Selain itu, mesin finger juga harus dilengkapi dengan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan yang lebih canggih. Ada scan kostum dan scan wajah. Untuk scan kostum, dilengkapi dengan pemilahan beberapa jenis pakaian, korpri, khaky, batik, seragam olahraga dan jenis pakaian lainnya. Jadi, misalnya ada yang salah kostum, mesin finger langsung menegur: "Maaf, hari ini Anda salah kostum. Ini kan hari Selasa seharusnya Anda memakai lurik kenapa memakai singlet? Sebaiknya Anda pulang ganti dengan kostum yang benar."
Untuk scan wajah, sebagaimana teknologi mutahir di hp yang bisa mendeteksi wajah senyum dan tidak senyum, seharusnya mesin finger juga dilengkapi dengan teknologi semacam ini. Jadi, akan muncul ucapan: "terima kasih Anda sudah tersenyum hari ini" atau "wajah Anda pucat hari ini, segera periksakan diri Anda ke dokter" atau "wajah Anda cemberut hari ini. Ada apa? Ada masalah keluarga? Mohon jangan dibawa ke tempat kerja,"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar