alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Minggu, 29 Desember 2019

KACANG HIJAU



"Kacang hijau ini dibawa ya!" kata ibu mertuaku.

Botol bekas air mineral ukuran satu liter itu penuh dengan biji-biji kacang hijau yang baru dipanen awal bulan ini.

Di daerah Kutowinangun, Kebumen, setelah panen padi pada bulan September, para petani menanam palawija sebelum menanam padi kembali pada musim hujan yaitu awal bulan Desember. Kacang hijau yang sudah tua dipetik masih dalam bentuk polong kemudian dijemur sampai kering. Kemudian dipisahkan kulitnya dengan cara diinjak-injak. Hasilnya adalah biji kacang hijau kering yang siap dimasak.

"Nggak usah bu. Sudah dibawain kacang hijau se-kresek sama Bulik Halimah," kataku mencoba menolak.
"Lha memang baru panen kacang hijau. Semua orang pasti punyanya kacang hijau. Sudah dibawa saja," desak ibu
"Kebanyakan Bu. Nanti membusuk dan nggak kemasak, malah mubadzir," kataku
"Kacang hijau ini awet bertahun-tahun. Ibu jamin nggak akan busuk atau kena ngengat bubuk." kata ibu ngotot.
"Beneran bisa awet sampai bertahun-tahun bu?" tanyaku tak percaya.
"Iya, kan sudah ibu tambahkan abu dapur sedikit di mulut botolnya. Dijamin kutu atau ngengat apapun tak akan makan kacang hijau ini. Nanti yang diberi oleh Bulik Halimah juga dimasukkan wadah, botol, toples atau kaleng. Kemudian ditaburi abu sedikit. Pasti awet." kata ibu mantap
"Wah.. Baru tahu ini Bu,"
"Ini resep kuno," jelas ibu mertuaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar