Lampu kerlap-kerlip di setiap pub, bar dan diskotik.
Dentuman musik menggelegar sampai di jalanan. Pria wanita berpesta ria. Sebagian
besar berkulit putih. Pakaiannya pun ala mereka. Seadanya. Kaos singlet dan
celana pendek. Kadang laki-laki telanjang dada dan perempuan tanpa bra atau
hanya bra saja. Ada sebagian wajah asia tapi mereka hanya melayani: menjadi pelayan
bar, keamanan, atau tukang parkir.
Berbagai macam minuman tersedia: sebagian besar adalah bir. Minum
bir layaknya minum es teh plastikan pakai sedotan.
Anehnya, tak ada yang nampak garuk-garuk digigit nyamuk. Padahal
ketika aku ronda, berbagai macam perlengkapan telah aku sediakan: autan,
sarung, kaos kaki. Itu saja masih harus dibantu dengan tepukan-tepukan tangan
untuk menangkis nyamuk yang berseliweran. Kesimpulan: tak ada nyamuk di legian.
Itulah pesta. Aku pingin tapi aku hanya bisa memandang karena aku masih balsem-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar