Di SMAN 2
Batang, setiap kelas membuat nama khusus untuk kelasnya masing-masing.
Misalnya: Andromeda, Deux, Siti Kopyor, Psyko, dan lain-lain yang mempunyai
arti masing-masing. Salah satu kelas yang kuajar dan merupakan satu-satunya
kelas XII yang pada Tahun Pelajaran 2019-2020 yang medapat pelajaran Bahasa
Perancis Lintas Minat adalah kelas XII MIPA 4. Kelas ini mempunyai nama khusus “Gallica” yang
mempunyai arti “gagah lincah dan cantik”. Menurut siswa-siswi Kelas XII MIPA 4, nama ini mencerminkan sifat, karakter, situasi dan kondisi siswa-siswi di
kelas ini yang (menurut
pengakuan mereka sih) gagah-gagah, lincah-lincah dan
cantik-cantik.
Kelas ini mempunya anggota 36 siswa yang
terdiri dari 10 laki-laki dan 26 perempuan. Walaupun perempuan di kelas ini lebih banyak
dan bisa dikatakan superior, tapi tidak ada tindakan bullying, pelecehan,
kekerasan dan pembantaian dari siswa perempuan kepada siswa laki-laki. Mereka menerapkan
prinsip persamaan gender dengan tetap menghormati emansipasi laki-laki. Dengan
demikian, mereka hidup rukun, damai, aman, sentosa, sejahtera, bahagia, saling
menghormati, saling menghargai, dan bahkan ada yang saling mencintai.
Mereka
dipersatukan sejak kelas XI karena di kelas X mereka duduk di kelas yang
berbeda-beda. Menurut riwayat, pada awalnya mereka agak canggung karena
sebagian banyak yang belum saling mengenal. Namun dari hari ke hari mereka bisa
saling mengenal, saling memahami dan mengerti. Akhirnya mereka menyadari bahwa
mereka disatukan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” (berbeda-beda namun tetap
satu jua) sebagaimana yang setiap hari mereka baca di selembar pita yang
dicengkeram erat oleh “Burung Garuda” yang gambarnya tergantung di depan kelas,
tepatnya satu meter di atas papan tulis.
Untuk
mengenal Gallica lebih jauh, tidak ada salahnya mengenal personilnya satu
per satu. Kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Dengan mengenal satu per
satu personilnya, kita yakin akan semakin terjalin rasa sayang.
ADITYA JUNIYANTO. Panggilan normalnya adalah Adit. Tapi, badannya
yang putih seperti orang Tionghoa membuat teman-temannya memanggilnya Babah Liong. Adit lahir di Batang pada tangga
26 Juni 2002 di Dringo, sebuah desa di wilayah Kecamatan Wonotunggal. Sejak
lahir sampai SMA, dia
mengaku tak mempunyai cita-cita atau mungkin tak tahu apa
artinya cita-cita. Padahal
orang tuanya pasti mengharapkan dia menjadi sesuatu. Seharusnya dia bertanya
kepada orang tuanya, "mereka ingin dia menjadi apa?" Hobinya main game dari game yang paling mudah sampai
game yang paling sulit. Selain game, Adit juga mempunyai hobi olahraga
terutama futsal, hobi menfoto benda, benda apa saja, pensil, buku,
batu, kertas, dan lain-lainnya terutama benda-benda miliknya sendiri. Salah
satu manfaat memfoto benda adalah apabila benda itu hilang akan mudah
ditemukan. Misalnya ketika penghapusnya hilang maka fotonya dicetak, diperbanyak
dan ditempal di tiang-tiang listrik bersanding dengan iklan sedot WC. Insyaalloh
bisa segera ditemukan. Paling tidak, ada yang kasihan membelikan penghapus baru.
Selain hobi main game, olahraga, dan memfoto benda, Adit juga menyukai hal-hal baru di sekitarnya. HP baru, baju baru, sepatu baru, sepeda motor baru. Ya iya lah, semua
orang juga seperti itu. Ketika menginjak bangku SMA, karena banyak
tekanan untuk menentukan cita-cita, maka Adit terpaksa menentukan cita-citanya untuk kuliah di peternakan. Memang sih,
terkadang sebuah karya, keinginan, atau cita-cita, baru bisa keluar akibat
adanya tekanan. Contoh sederhana adalah ketika kita ke toilet.
ALI NUR ABIDIN. Teman-temannya memanggilnya Ali. Anaknya cenderung
pendiam. Suaranya tidak pernah keras. Mungkin itu adalah bentuk sopan santun
dalam berbicara yaitu menjaga lisan dan tidak mengeraskan suaranya ketika
berbicaara dengan orang lain. Ali dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 19
maret 2002. Tinggal di
Kalisalak, sekolah SD juga di Kalisalak, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4
Batang. Hampir sama dengan Adit, ketika disuruh menuliskan cita-citanya, dia bingung. Akhirnya dia
menuliskan keinginannya yang berasal dari lubuk nurani yang terdalam yaitu ingin membahagiakan orang tua dengan cara langsung bekerja setelah SMA atau berwiraswasta. Dengan bekerja, dia tidak lagi
meminta uang saku lagi tapi dia dapat menghasilkan uang sendiri. Sungguh
cita-cita yang sangat mulia.
AMANDA SALSABILA. Nama panggilannya adalah Manda. Anaknya
hitam manis, gesit, dan lincah. Dia adalah ketua suku Gallica alias ketua kelas.
Lahir di Pekalongan pada tanggal 26 Juli 2002. Tinggal di Cepokokuning, sebuah desa di wilayah Kecamatan
Batang bagian selatan. Manda bercita-cita kuliah di Poltekes
bagian radiologi.
Dengan pertimbangan ekonomi, dia juga ingin mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan ingin kuliah
di UNDIP atau IPB. Kalau tidak ada beasiswa, dia ingin kuliah sambil
kerja. Mudah-mudahan
bisa tercapai cita-citanya.
ANNISA AGSA AIINI. Nama panggilannya adalah
Sasi. Sama sekali tidak
nyambung antara nama panggilan dengan nama lengkapnya. Tidak ada unsur "Sasi” di dalam nama lengkapnya. Memang seperti itu
keadaannya karena sebenarnya "Sasi" adalah nama ibunya. Entah kenapa, teman-temannya
memanggilnya dengan nama ibunya. Sebuah perilaku yang agak kurang ajar memang.
Sasi (maaf, penulis juga ikut memanggilnya Sasi) lahir di Pekalongan pada
tanggal 23 Desember 2001. Kini dia tinggal di Perum Graha Kauman Asri, Pasekaran. Dia merasa menjadi anak yang paling ribut dan cerewet di
kelas. Syukurlah kalau sadar. Namun, ribut dan cerewet ini sangat sesuai dengan
cita-citanya yaitu ingin kuliah di jurusan hukum.
Jadi pengacara memang harus cerewet karena salah satu metode untuk memenangkan perdebatan adalah
cerewet. Bisa
dibayangkan, dalam sebuah persidangan pengacaranya perempuan cantik dan
cerewet. Para hakim dan para jaksa pasti terpesona dan tidak mempunyai kesempatan untuk menyela dan membantah pembicaraan
sang pengacara. Menanglah dia.
ANNISA GATU NUARY PUTRI. Nama panggilannya adalah Gatu. Lahir di
Batang tanggal 31 Januari 2002. Namanya unik karena Gatu adalah singkatan dari tiGa saTu, Nuary
diambil dari bulan lahirnya yaitu jaNuary. Mungkin orang tuanya terinspirasi
untuk melestarikan budaya Jawa. Orang Jawa jaman dulu memberi nama dengan nama
hari atau tanggal. Misalnya: Tupon, lahir pada hari Setu Pon. Saginem, lahir pada
hari Selasa Legi tanggal enem. Mungkin lho. Rumah Gatu kurang lebih 800 meter
dari SMA Negeri 2 Batang, masuk wilayah desa Pasekaran. Jadi jangan ditanya, “Ke sekolah
naik Bus? Mobil? Sepeda Motor? Becak? Ojek?” Jawabannya pasti “jalan kaki”, sehat
dan bergizi. Atau mbonceng teman. Gatu adalah anak dari
seorang ayah yang bekerja di pertanian dan seorang ibu yang menjadi guru biologi. Maka jangan heran kalau dia suka sains dan alam. Pelajaran
yang dia sukai adalah Kimia, tapi waktu kelas XI ikut
olimpiade Biologi, dan pelajaran pilihan untuk UN adalah Fisika. Bingung kan? Itulah manusia, mencintai A, pacaran
dengan B, menikah dengan C. Gatu ingin kuliah di jurusan
kehutanan, bekerja di hutan, makan
di hutan, minum di hutan, tidur di hutan, mandi di hutan dan yang serba hutan. Mungkin ingin
seperti Tarzan. Cita-citanya sangat mulia yaitu menjadikan
hutan lebih baik dengan
cara memberantas penebangan liar.
ANUGRAH BAGUS SAPUTRA. Tidak ada hujan tak ada petir, Anugrah
dipanggil dengan nama panggilan “Bambang”, nama ayahnya. Anehnya, Anugrah
menerima nama panggilan itu dengan suka hati. Tapi penulis tidak akan
ikut-ikutan memanggilnya Bambang. Anugrah dilahirkan di Batang pada tanggal 30 maret 2002. Tinggal di Jalan Yos Sudarso, Gang Rambutan. Sekolah di SDN Kasepuhan 2. Anaknya baik. Hobby-nya nonton artis-artis korea. Ingat,
artis Korea. Bukan film Korea. Jadi apapun filmnya, bagaimanapun jalan ceritanya, siapapun
sutradaranya, dimanapun ditayangkannya, selagi ada artis Koreanya pasti
dia tonton. Soalnya artis korea itu cantik, langsing, kakinya panjang, dan putih. Pada waktu SD, Anugrah ingin
menjadi pilot karena punya mainan pesawat. Pada waktu SMP, Anugrah
ingin jadi guru karena ada mahasiswa PPL dari UNNES di sekolahnya. Mungkin
lebih tepatnya terinspirasi oleh mba-mba mahasiswa PPL yang cantik-cantik yang secantik
artis Korea. Pada
waktu duduk di Kelas IX SMP, Anugrah ingin
jadi dokter karena belajar biologi tentang organ tubuh. Ketika SMA, Anugrah
terinspirasi oleh saudara sepupunya yang kuliah di PKN STAN dan sampai sekarang
mantap ingin kuliah di PKN STAN. Siapa tahu di PKN STAN ada mahasiswi yang artis Korea.
ARIFA WINDA AMALIA. Nama panggilannya adalah iip. iip lahir di Batang pada tanggal 9 maret 2002.
Rumahnya di desa Pasekaran. Sejak SD, cita-citanya
berubah-ubah yaitu ingin menadi dokter,
pilot dan presiden. Waktu SMP, Iip ingin menjadi chef karena suka
bereksperimen membuat resep makanan sendiri. Tapi hasilnya tidak seindah bayangan. Ada ayam goreng rasa kopi, pahit
karena gosong. Ada sop yang rasanya hambar karena lupa tak pakai bumbu. Dia
menagkui bahwa dia sering ikut ibu memasak di
dapur tapi lebih banyak menganggu daripada membantu. Tapi dia terus bereksperimen dalam memasak. Sampai duduk di bangku SMA, Iip masih konsisten ingin jadi chef, namun ketika duduk di kelas
XII iip semakin bingung. Mau
kuliah, masuknya susah dan mahal. Tapi keinginannya menjadi pengusaha sukses di bidang kuliner
dan punya mobil box untuk mengangkut makanan
masih membara. Semuanya untuk membahagiakan orang tua. Mantap.
EKO BAGUS WIBISONO SARMADI. Nama panggilan resminya adalah
Eko, tapi di dunia maya, nama panggilannya adalah Ergil dan teman-temannya memanggilnya Gus Eko. Mungkin
karena dia pernah
nyantri di pondok pesantren Tebu Ireng. Eko lahir di Blitar pada hari Sabtu tanggal 23 September 2001 pukul 21.00 dari
seorang ibu yang asli Blitar dan ayah yang asli Klaten. Eko tinggal di Desa Tumbrep, Kecamatan
Bandar. Hobinya adalah bermain game online. Cita-citanya ingin
jadi dokter. Kurang
nyambung. Tapi tak apalah. Dia beralasan ingin menjadi dokter karena dokter sangat
berjasa dalam menyelamatkan nyawa orang. Orang tuanya dan
kakek nenek juga mendukung. Walaupun merasa kurang pintar, dia yakin usaha dan doa
akan dapat mewujudkan cita-citanya Amiiin.
ENDAH RIZKA NUR AMALIA. Nama panggilannya adalah Endah. Anaknya putih.
Endah lahir di Batang pada tanggal 31 Desember 2001. Tinggal di Proyonanggan
Tegah, Kecamatan Batang. CIta-cita
pada waktu SD adalah ingin menjadi chef, tapi
kakeknya menyarankan jadi dokter. Ketika SMA, Endah mantap ingin menjadi dokter. Tapi
sadar jadi dokter itu sulit dan merasa tidak begitu pintar maka berubah ingin menjadi
ahli kehutanan karena dia suka alam. Dia ingin kuliah di UNDIP tapi di UNDIP tidak ada
fakultas kehutanan.
Jadi? Penulis juga bingung.
ESTI PUSPITA RAHMAWATI. Mempunyai nama panggilan Esti. Lahir di Batang pada
tanggal 24 April 2002. Tinggal di Sambong kurang lebih 3 km dari SMAN 2
Batang. Esti adalah anak kedua dari 2 saudara laki-laki dan
perempuan. CIta-citanya
Ingin kuliah di farmasi. Padahal pada awalnya ingin
menjadi chef dan kuliah di bidang kuliner agar bisa menciptakan bumbu untuk berbagai
makanan. Tapi orang tua tidak setuju. Mungkin
orang tuanya merasa anak ini akan menghabiskan bawang merah, bawang putih,
cabe, mrica, ketumbar, dan lain-lain yang ada di dapur untuk percobaan. Akhirnya orang
tua dan saudara-saudaranya menyarankannya untuk masuk
farmasi agar bisa jadi apoteker. Tapi sekarang ia ingin kuliah di UNDIP jurusan
kelautan. Huft. Pembaca
bingung kan? Penulisnya lebih bingung.
FARADITYA. Dipanggil dengan nama panggilan Lemur berasal dari modifikasi Bahasa Perancis “Le Mur” yang artinya tembok dan dan Bahasa Arab “Mur****” yang artinya orang yang dicintai oleh Faraditya. Lemur lahir
pada tanggal 28 desember 2001. Rumahnya di Proyonanggan Tengah. Pada awalnya, Lemur ingin menjadi dokter, namun seiring berjalannya waktu,
dia ingin menjadi guru olahraga sesuai bakat dan minatnya sebagai
atlet pencak silat. Dia
atlet pencak silat lho. Sudah banyak meraih kejuaraan baik tingkat RT, RW, kelurahan,
kecamatan, kabupaten, provinsi maupun nasional. Jadi, jangan macam-macam
dengannya. Lemur Ingin masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi dan mencari beasiswa untuk meringankan beban orang tua.
FARIZ MUHAMAD RAFIL. Nama panggilannya adalah Fariz
tapi teman-temannya memanggilnya Ulama. Lahir di Pekalongan pada tanggal 3
april 2002. Rumahnya di
Proyonanggan Tengah. Tetanggaan dengan Faraditya. Tapi baru kenal
ketika sekolah di SMAN 2 Batang. Lahir dari orang tua yang berlatar belakang sebagai
wiraswasta. Fariz ingin bekerja di bidang kesehatan
masyarakat terutama K3 karena ingin melayani masyarakat supaya terhindar
dari penyakit. Untuk
itu, dia ingin kuliah S1 di UNDIP dan akan melanjutkan S2 di program master untuk kesehatan masyarakat. Di bangku SMA, Fariz mulai
tertarik dengan pelajaran biologi yang mendiskusikan penyakit. Selain itu, daya dukung yang membuatnya
semakin mantap dengan cita-citanya adalah karena di Batang
ada PLTU terbesar di Asia Tenggara yang membutuhkan Tenaga kesehatan publik.
Orang tua setuju dengan pilihannya. (Penulis juga setuju).
GYMNASTIAR IQBAL KURNIAWAN. Nama panggilannya adalah Iqbal namun teman-temannya memanggilnya Weleng. Iqbal lahir di Tegal pada tanggal 3
Mei 2002. Iqbal ingin
menjadi arkeolog karena menyukai sejarah mesir kuno.
Terinspirasi dari film “The Mummy. Iqbal suka belajar tentang sejarah dan arkeoligi mesir kuno. Karena itu, dia ingin kuliah di jurusan arkeologi tapi yang khusus mesir kuno. Di
indonesia tidak ada. Adanya di Oxford. Ia menabung untuk mewujudkan cita-citanya. Mudah-mudahan terkabul. Amiiin.
HASNA
MAULIDA. Dipanggil Hasna. Lahir
pada tanggal 30 nopember 2002. Awalnya ingin menjadi
penyuluh pertanian, dan setelah
kelas XI, dia mantap ingin kuliah di Polbangtan (Politeknik Pembangunan Pertanian). Pada waktu kecil
pernah mengikuti pelatihan pertanian dari departemen pertanian bersama ibunya. Semakin didukung dengan rumahnya yang mewah (mepet sawah).
Jadi semakin ada komunikasi antara Hasna dengan tanaman padi di sawah
(entah bagaimana cara komunikasi antara dia dengan tanaman padi) dan para petani. Hasna adalah lulusan SMPN 1 Warungasem sebelum masuk di SMAN 2 Batang.
ILHAM EKO SETIADI. Nama panggilannya adalah Ilham tapi
teman-temannya memanggilnya dengan nama Kucet. Ilham lahir di Batang pada tanggal
12 Oktober 2002. Rumahnya
beralamat di Desa Siwatu, Kecamatan Wonotunggal. Hobinya bermain
sepakbola. Karena itu,
dia pernah sempat bercita-cita menjadi pemain sepakbola. Ilham dilahirkan dari seorang ayah dan seorang
ibu yang
menjadi karyawan. Sejak negara api menyerang dan karena
latar belakang keluarganya militer (mungkin yang dimaksud adalah kakek dan
neneknya, om dan pakdenya), dia bercita-cita menjadi polisi. (Militer kan tentara. Seharusnya menjadi tentara). Untuk
itu, sejak SMA dia sudah mempersiapkan diri secara fisik,
push up, stand up, lari, renang, dan lain-lain untuk menjadi polisi. Mudah-mudahan terkabul. Tapi ingat, kalau
sudah menjadi polisi, tolong diadakan pelayanan SIM gratis dan seumur hidup bagi
guru-guru SMAN 2 Batang ya.
LAELI ANISA FUTHARI. Dipanggil Lili. Lahir pada tanggal 18 Oktober 2002.
Rumahnya berada di Jalan RE Martadinata, Karangasem utara. Ayah adalah nelayan.Pada dahulu
kala, ada guru SD-nya bertanya ‘Lili
ingin jadi apa?” dia menjawab “dokter”. Tapi setelah besar dia berpikir ulang karena menjadi
dokter cukup sulit dan biayanya mahal, akhirnya Lili menurunkan egonya untuk
tidak lagi bercita-cita menjadi dokter. DIa mengubah cita-citanya ingin kuliah
di ilmu gizi UNDIP karena terinspirasi dari saudara sepupu. Pantas saja, dia aktif di
ekstrakurikuler PMR. Sesuai dengan jiwanya yang ingin menolong sesame. TOP.
MEIDA
PRAMESTI CAHYA NINGRUM mempunyai nama panggilan Meida. Namanya yang agak kejepang-jepangan sesuai dengan matanya yang sipit dan kulitnya yang putih seperti orang Jepang. DIa adalah anggota gank Kewel bersama Anita, Mahmudah, Hasna, Reni dan Sofiatul. (Rupanya di kelas Gallica terbentuk
sebuah gank Kewel). Meida lahir pada tanggal 23 Mei 2002.
Awalnya, pada waktu sekolah di MI, Meida ingin menjadi dokter tetapi karena biaya mahal, dia berubah pikiran ingin menjadi guru atau dosen
matematika yang punya toko kue dan jadi kokinya. Nggak nyambung kan? Makanya ditertawakan ayahnya. (Penulis juga mentertawakan). Apa hubungannya
matematika dengan kue? Tapi hidup manusia itu ada otak kanan dan otak kiri.
Otak kiri untuk logika, otak kanan untuk rasa, hobi, kesenangan, dan lain-lain.
Jadi kalau ingin berimbang memang harus jadi dosen matematika dan koki kue. Meida ingin kuliah
di jurusan Matematika UNNES. Tapi dia
sendiri bingung. Kalau bisa kuliah kedinasan agar cepat sukses. (Kedinasan yang punya toko kue dan nyambi jadi
kokinya. Iya kan Meida?)
MOCHAMAD FERDIANSYAH. Panggilannya Ferdi Ketek karena suka memegang keteknya dan diusapkan
ke temannya. Lahir di Batang pada tanggal 1 Agustus
2002. Awalnya ingin menjadi astronot karena terinspirasi oleh film Upin
Ipin seri “Angkasa”. Namun
pada waktu SMP, cita-citanya berubah ingin menjadi dokter. Pada waktu masuk
SMA kelas X,
cita-citanya direvisi ingin menjadi peternak terkenal
sedunia karena dia suka sekali (bisa
dibilang “jatuh cinta”) dengan sapi. Ketika duduk di Kelas XI, dia
tidak lagi terlalu suka dengan sapi, maka dia ingin menjadi guru
karena guru menyebarkan ilmu.
MONIKA REKA MAHRELIA NIANTI. Dipanggil Monik. Lahir pada tanggal 16
februari 2002. Cita-citanya
Ingin jadi psikolog. Itu adalah saran dari orang tua. Menurut orang tuanya, psikolog menolong orang yang depresi karena depresi sangat berbahaya. Awalnya
dia menolak tapi akhirnya setuju karena dengan menjadi psikolog, dia bisa mendengar
permasalahan orang yang berkonsultasi dan memberikan solusinya.
MUKHOFIFAH. Dipanggil Fifah. Lahir di Batang pada tanggal 18 desember 2001.
Rumahnya beralamat di desa Terban, kecamatan Warungasem.
Cita-citanya ingin jadi dosen untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan mengabdi
kepada negara. Tapi karena kondisi
dan situasi, Fifah harus berpikir ulang akankan melanjutkan kuliah atau
bekerja. Ibunya sangat mendorongnya untuk kuliah. (penulis juga ikut mendorong untuk
kuliah. Soal biaya, pasti ada jalan)
MUTIA FITRI HAFILIZARA. Dipanggil Muti. Lahir pada hari Kamis Kliwon tanggal 20 desember 2001. Sejak Kelas X, Muti ingin menjadi dokter
tapi karena kondisi ekonomi keluarga lalu mengubah cita-cita. Muti Ingin
terjun ke dunia hiburan, ingin jadi artis antagonis (takuuuut. :((((). Muti suka sekali menari terutama menari modern. Tapis sebenarnya ia masih ingin mewujudkan cita-citanya bekerja di dunia kesehatan
yaitu di bidang gizi atau radioligi. Di sekolah, Muti suka dengan pelajaran biologi. Cita-citanya yang ingin menolong sesama, membuatnya ingin kuliah di Poltekes Semarang atau kalau tidak di Politeknik atau Univeraitas Negeri fakultas Kesehatan Jurusan Gizi atau Radiologi. Yang penting bisa sambil menari. Wis…
pokoknya galilah seluruh potensi selagi masih muda.
NADIA FITRI HIDAYAH. Dipanggil Nadia. Lahir pada tanggal 15 desember 2002. Bertetangga dekat dengan Bambang. Dan dia merasa menjadi perempuan yang
paling berhak untuk mendapatkan Bambang karena faktor zonasi. Untuk membentengi
Bambang agar tidak jatuh ke tangan-tangan jahat, dia berusaha membentenginya
dengan gencar mempromosikan calon pasangannya tersebut. Pilihlah Nadia-Bambang.
Soal cita-cita, awalnya Nadia ingin menjadi dokter
tapi dia merasa menjadi
dokter itu sulit dan mahal. Akhirnya dia mengubah cita-citanya ingin menjadi bidan karena terinspirasi oleh tantenya yang bidan. Tapi cita-cita yang utama tidak
berubah yaitu mendapatkan Bambang.
NILA KHAERUN NISA. Dipanggil Irun. Lahir di Batang
7 Oktober 2002. Alamat
rumahnya adalah desa Cepagan, Kecamatan Warungasem. Irun ingin
terjun ke dunia kesehatan jadi perawat sejak lama. Dengan terjun ke dunia kesehatan, dia ingin merubah kesedihan jadi kegembiraan, air mata menjadi bahagia, duka menjadi suka. Pengalaman sakit dua
minggu di rumah sakit dan bau obat-obatan membuatnya mantap untuk menjadi
perawat. Di SMAN 2 Batang,
Irun bergabung di ekstrakurikuler PMR. Selain itu, ia juga Ingin membuka perusahaan laundry dan menjadi pelukis henna untuk
pernikahan karena dia suka melukis. Bahkan dia sudah menerima lukisan henna sejak tahun 2017. Jelasnya, dia ingin menjadi perawat
yang menerima jasa laundry untuk cucian kotor pasiennya dan menandai seluruh
pasien yang dirawatnya dengan lukisan henna. Eh maaf, maksudnya Irun ingin
menjadi perawat yang mempunyai perusahaan laundry sambil melukis henna untuk
pengantin.
NOFITA SARI. Dipanggil Nofita. Lahir di Batang
pada tanggal 18 Mei 2002. Rumahnya
di Karangasem Utara. Ayah adalah nelayan.
Nofita ingin menjadi PNS. Apapun
keadaannya dia jalan terus untuk mencapai cita-citanya yaitu ingin
kuliah di bidang pendidikan. Pasti PNS-nya ingin jadi guru. Iya kan?
PUSPITA
DIAZ PRIMADANI.
Dipanggil Diaz. Lahir di Batang pada tanggal 21 September
2002.Rumahnya di Kasepuhan,
Kecamatan Batang. Diaz ingin jadi perawat
karena suka dengan seragam putih-putihnya. Hatinya selalu bergetar
melihat seragam tersebut. (Pocong juga putih-putith. Apakah hatinya bergetar juga ketika melihat
pocong? Hanya Diaz yang tahu). Tapi Diaz juga ingin
kuliah di STAN yang gratis dan dijamin kerja. Saran penulis, tetap jadi perawat dan cari
suami lulusan STAN. OK?
PUTRI ANITA NUZULIA. Nama panggilannya adalah Nita. Lahir
tanggal 28 maret 2002. Nita adalah anak ke-3
dari 3 saudara. Untung
nggak dinamai ragil atau bontot. Nita ingin menjadi pegawai
negeri untuk membahagiakan ibu. Kalau tidak, dia ingin menjadi perawat untuk
membantu orang lain. Di
SMA, Nita menjadi salah satu anggota PMR sekolah. Sesuai dengan cita-citanya yang
mulia. Mudah-mudahan terkabul.
PUTRI INDAH PARWATI. Mukhofifah memanggilnya Mba Par dan
teman-temannya memanggilnya Wati. Lahir di Batang pada tanggal 20 Januari 2002. Wati
adalah anak tunggal. Rumahnya di Desa Menguneng, Kecamatan Warungasem. Wati ingin kuliah tapi orang tua tidak mau jauh. Alternatifnya kuliah di UNDIP yang ada di Batang
atau di IAIN Pekalongan atau Universitas Pekalongan. Wati ingin menjadi guru matematika karena dia suka matematika. Wati adalah pernah peringkat pertama
paralel. Jadi sebenarnya saying kalau tidak melanjutkan kuliah. Ayo Putri Indah
Parwati, kesuksesan pasti membutuhkan pengorbanan.
PUTRI MAHMUDAH. Nama panggilannya adalah Sipo. (seperti merk ballpoint ya).
Sebuah nama panggilan yang agak melenceng jauh dari nama lengkapnya tapi
begitulah teman-temannya memanggilnya. Sipo lahir pada tanggal 15
Januari 2002. Rumahnya
berada di Jl. RE Martadinata, tepatnya di Klidang
Wetan, Kecamatan Batang.
Sipo adalah anak terakhir dari 4 bersaudara. Raggil alias Bontot. Sipo ingin
kuliah di DKV (desain komunikasi visual) ITS Surabaya. Tapi karena jauh maka perlu didiskusikan
dengan orang tua. Ya sana didiskusikan dulu.
RENI RAHMAWATI. Panggilannya Reni. LAhir pada tanggal 26 agustus 2002.
Setelah berhasil lulus dari RA Al Amin, Reni melanjutkan ke MI Al Amin
Kalibeluk, kemudian SMPN 2 Warungasem. Pengalaman yang paling mengesankan
adalah pernah ke bandara melihat pramugari cantic-cantik. Sejak saat itu dia
ingin menjadi pramugari. Tapi dia ingin kuliah di Politeknik
Keselamatan
Transportasi
Jalan
di Tegal. Lha, kapan
jadi prmugarinya? Harusnya kuliah di jurusan pramugari Neng!. Tapi apapun
jadinya, dia punya prinsip “Man jadda wajadda”, siapa bersungguh-sungguh, dia akan
berhasil. Amiiin.
RIZKI MAULANA. Teman-teman perempuannya memanggilnya
Maul, Teman-teman
laki-lakinya memanggilnya Ndol. Penulis tak tahu kisah awalnya mengapa nama panggilannya "Ndol". Hobinya adalah rebahan sebelum
berangkat ke sekolah. Makanya selalu terlambat. Motonya “tiada hari tanpa terlambat”. Maul lahir di Dukuh Wonosari pada tanggal 12 april 2002. Setelah dengan sukses lulus dari TK Sekar Indah, Maul
melanjutkan ke SDN Pasekaran 1, kemudian melanjutkan ke SMPN 4 Batang.
Cita-citanya ingin menjadi TNI AL. Tapi ingat ya Maul, kalau ingin
menjadi TNI AL, hobi rebahanmu dikurangi. Tak bisa dibayangkan sedang berenang
di laut, hobi rebahanmu kumat. Kan celaka! Selain karena alasan itu, cita-cita
ingin menjadi TNI AL karena om-omnya banyak yang menjadi TNI. Suara Maul itu bagus, serak-serak basah tapi mengaku tak bisa menyanyi. Seandainya sekolahnya ditambah dua tahun lagi di SMA dan setiap terlambat dihukum menyanyi, penulis yakin lulus SMA bisa jadi penyanyi ibukota. Penulis dukung sepenuhnya.
RIZQI NAFISAH. Dipanggil Isah. Lahir di Batang
pada tanggal 23 Juni 2002. Alamat
rumahnya di Kedungmiri, Kasepuhan. Isah suka sekali dengan bunga
dan aromanya dan sejak
kecil orang tuanya sudah mengajarkan menanam dan merawat
pohon dan bunga. Orang tuanya menginginkannya kuliah di kehutanan. Pastilah, karena masih ada
hubungannya dengan bunga dan tanaman. Tapi dia ingin
kuliah di bidang kesehatan, menjadi perawat atau analis kesehatan. Ia ingin
mendaftar di keperawatan dan poltekes. Ia berharap orang tuanya menyetujui
pilihannya untuk jadi perawat atau analis. Kesimpulannya, pelajaran tentang bunga dari
orang tuanya tidak sampai ke hati. Tapi mudah-mudahan bisa berguna untuk
menunjang profesinya di bidang kesehatan. Aroma obat, jarum suntik, dan jarum infus bisa dengan cepat untuk membantu mendeteksi jenis penyakit pasien.
ROHMATUN NISA. Dipanggil Rohmat. Rohmat lahir di Batang pada
tanggal 20 April 2002. Rumahnya di Klidang
wetan. Lahir dari ayah
seorang Nelayan. Awalnya keinginan orang tua anaknya masuk PKN
STAN. Kuliah gratis 1 tahun dan 3 tahun. Setelah browsing di internet, dia ingin masuk perpajakan dan ingin jadi pegawai pajak. Walaupun di SMA dia bukan
jurusan IPS, tapi jurusan MIPA bisa masuk.
Jadi Rohmat mantap dengan pilihannya menjadi pegawai pajak.
SOFIATUL FIKRIYAH. Panggilannya adalah Sofi. Lahir pada tanggal 18 maret 2002.
Sofi adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara. Ragil lagi alias bontot. Awalnya Sofi ingin menjadi guru. Tapi akhirnya Sofi ingin masuk jurusan teknik informatika karena
bekerja di depan komputer atau laptop itu menyenangkan. Apalagi untuk membuat
laporan keuangan. Lha
kok, padahal jurusannya MIPA kok suka dengan laporan keuangan? Nggak salah
jurusan nih? Tujuan kuliah di jurusan Teknik Informatika adalah dia ingin tahu dasar-dasar komputer. CIta-cita mulianya tetaplah ingin menyenangkan orang tua dan ingin menjadi orang yang berhasil. Lanjutkan!
SUKMA SULAKSMI. Panggilannya adalah Meme. Lahir pada tanggal 22 maret 2002.
Meme adalah anak ke 3 dari 4 saudara. Cita-citanya adalah menjadi editor. Jadi bisa membaca tulisan orang lain dan mendapat pengalaman dari tulisan tersebut. Meme ingin
masuk jurusan Sastra Indonesia. Nah,
ini pas. Tapi dia merasa tidak tepat masuk Sastra Indonesia karena dia sekarang
sekolah di jurusan MIPA. Meme jadi bingung. Saran penulis, jangan
bingung-bingung, bukannya MIPA juga mempelajari Bahasa Indoesia. Lanjutkan.
TEGAR DWI WIBOWO. Dipanggil Blentong. Lahir
pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2002. Rumahnya di Proyonanggan Selatan. Sejak kecil
ingin menjadi guru. Orang
tua dan teman-temannya mendukungnya. Menurutnya,
guru tidak hanya memberi nilai tapi juga memberikan
pengetahuan. Menjadi guru itu bermanfaat bagi semua orang. Tegar ingin masuk IAIN Pekalongan fakultas Tarbiyah. Artinya, dia ingin jadi guru agama. Pasti
terinspirasi dengan Pak Ahmad Sopian. Iya kan?
WULANDARI. Panggilannya tetap Wulandari. Lahir di Batang pada
tanggal 16 Januari 2002. Wulandari bertempat tinggal di Kelurahan Kauman, Kecamatan
Batang. Hobi menonton
Drama Korea (drakor). Cita-citanya
Ingin menjadi detektif BIN, pegawai negeri atau lainnya. Wulandari ingin kuliah di perguruan tinggi negeri. Tak peduli apapun jurusannya yang penting negeri. Kalau bisa di UNS
jurusan PWK (perncanaan wilayah dan kota) seperti ibu Tri Risma Maharani. Cita-cita
utamanya adalah menjadi orang kaya, menjadi
orang berhasil dan berguna bagi orang lain. Ada lagi cita-cita Wulandari yang tak mau diungkapkan
karena ini
rahasia. “Hanya aku dan Tuhan yang tahu,” kata Wulandari.