alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Sabtu, 17 Oktober 2020

GALLICA

Di SMAN 2 Batang, setiap kelas membuat nama khusus untuk kelasnya masing-masing. Misalnya: Andromeda, Deux, Siti Kopyor, Psyko, dan lain-lain yang mempunyai arti masing-masing. Salah satu kelas yang kuajar dan merupakan satu-satunya kelas XII yang pada Tahun Pelajaran 2019-2020 yang medapat pelajaran Bahasa Perancis Lintas Minat adalah kelas XII MIPA 4. Kelas ini mempunyai nama khusus “Gallica” yang mempunyai arti gagah lincah dan cantik. Menurut siswa-siswi Kelas XII MIPA 4, nama ini mencerminkan sifat, karakter, situasi dan kondisi siswa-siswi di kelas ini yang (menurut pengakuan mereka sih) gagah-gagah, lincah-lincah dan cantik-cantik.


Kelas ini mempunya anggota 36 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 26 perempuan. Walaupun perempuan di kelas ini lebih banyak dan bisa dikatakan superior, tapi tidak ada tindakan bullying, pelecehan, kekerasan dan pembantaian dari siswa perempuan kepada siswa laki-laki. Mereka menerapkan prinsip persamaan gender dengan tetap menghormati emansipasi laki-laki. Dengan demikian, mereka hidup rukun, damai, aman, sentosa, sejahtera, bahagia, saling menghormati, saling menghargai, dan bahkan ada yang saling mencintai.


Mereka dipersatukan sejak kelas XI karena di kelas X mereka duduk di kelas yang berbeda-beda. Menurut riwayat, pada awalnya mereka agak canggung karena sebagian banyak yang belum saling mengenal. Namun dari hari ke hari mereka bisa saling mengenal, saling memahami dan mengerti. Akhirnya mereka menyadari bahwa mereka disatukan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” (berbeda-beda namun tetap satu jua) sebagaimana yang setiap hari mereka baca di selembar pita yang dicengkeram erat oleh “Burung Garuda” yang gambarnya tergantung di depan kelas, tepatnya satu meter di atas papan tulis.


Untuk mengenal Gallica lebih jauh, tidak ada salahnya mengenal personilnya satu per satu. Kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Dengan mengenal satu per satu personilnya, kita yakin akan semakin terjalin rasa sayang.


ADITYA JUNIYANTO. Panggilan normalnya adalah Adit. Tapi, badannya yang putih seperti orang Tionghoa membuat teman-temannya memanggilnya Babah Liong. Adit lahir di Batang pada tangga 26 Juni 2002 di Dringo, sebuah desa di wilayah Kecamatan Wonotunggal. Sejak lahir sampai SMA, dia mengaku tak mempunyai cita-cita atau mungkin tak tahu apa artinya cita-cita. Padahal orang tuanya pasti mengharapkan dia menjadi sesuatu. Seharusnya dia bertanya kepada orang tuanya, "mereka ingin dia menjadi apa?" Hobinya main game dari game yang paling mudah sampai game yang paling sulit. Selain game, Adit juga mempunyai hobi olahraga terutama futsal, hobi menfoto benda, benda apa saja, pensil, buku, batu, kertas, dan lain-lainnya terutama benda-benda miliknya sendiri. Salah satu manfaat memfoto benda adalah apabila benda itu hilang akan mudah ditemukan. Misalnya ketika penghapusnya hilang maka fotonya dicetak, diperbanyak dan ditempal di tiang-tiang listrik bersanding dengan iklan sedot WC. Insyaalloh bisa segera ditemukan. Paling tidak, ada yang kasihan membelikan penghapus baru. Selain hobi main game, olahraga, dan memfoto benda, Adit juga menyukai hal-hal baru di sekitarnya. HP baru, baju baru, sepatu baru, sepeda motor baru. Ya iya lah, semua orang juga seperti itu. Ketika menginjak bangku SMA, karena banyak tekanan untuk menentukan cita-cita, maka Adit terpaksa menentukan cita-citanya untuk kuliah di peternakan. Memang sih, terkadang sebuah karya, keinginan, atau cita-cita, baru bisa keluar akibat adanya tekanan. Contoh sederhana adalah ketika kita ke toilet.


ALI NUR ABIDIN. Teman-temannya memanggilnya Ali. Anaknya cenderung pendiam. Suaranya tidak pernah keras. Mungkin itu adalah bentuk sopan santun dalam berbicara yaitu menjaga lisan dan tidak mengeraskan suaranya ketika berbicaara dengan orang lain. Ali dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 19 maret 2002. Tinggal di Kalisalak, sekolah SD juga di Kalisalak, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4 Batang. Hampir sama dengan Adit, ketika disuruh menuliskan cita-citanya, dia bingung. Akhirnya dia menuliskan keinginannya yang berasal dari lubuk nurani yang terdalam yaitu ingin membahagiakan orang tua dengan cara langsung bekerja setelah SMA atau berwiraswasta. Dengan bekerja, dia tidak lagi meminta uang saku lagi tapi dia dapat menghasilkan uang sendiri. Sungguh cita-cita yang sangat mulia.


AMANDA SALSABILA. Nama panggilannya adalah Manda. Anaknya hitam manis, gesit, dan lincah. Dia adalah ketua suku Gallica alias ketua kelas. Lahir di Pekalongan pada tanggal 26 Juli 2002. Tinggal di Cepokokuning, sebuah desa di wilayah Kecamatan Batang bagian selatan. Manda bercita-cita kuliah di Poltekes bagian radiologi. Dengan pertimbangan ekonomi, dia juga ingin mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan ingin kuliah di UNDIP atau IPB. Kalau tidak ada beasiswa, dia ingin kuliah sambil kerja. Mudah-mudahan bisa tercapai cita-citanya.


ANNISA AGSA AIINI. Nama panggilannya adalah Sasi. Sama sekali tidak nyambung antara nama panggilan dengan nama lengkapnya. Tidak ada unsur "Sasi” di dalam nama lengkapnya. Memang seperti itu keadaannya karena sebenarnya "Sasi" adalah nama ibunya. Entah kenapa, teman-temannya memanggilnya dengan nama ibunya. Sebuah perilaku yang agak kurang ajar memang. Sasi (maaf, penulis juga ikut memanggilnya Sasi) lahir di Pekalongan pada tanggal 23 Desember 2001. Kini dia tinggal di Perum Graha Kauman Asri, Pasekaran. Dia merasa menjadi anak yang paling ribut dan cerewet di kelas. Syukurlah kalau sadar. Namun, ribut dan cerewet ini sangat sesuai dengan cita-citanya yaitu ingin kuliah di jurusan hukum. Jadi pengacara memang harus cerewet karena salah satu metode untuk memenangkan perdebatan adalah cerewet. Bisa dibayangkan, dalam sebuah persidangan pengacaranya perempuan cantik dan cerewet. Para hakim dan para jaksa pasti terpesona dan tidak mempunyai kesempatan untuk menyela dan membantah pembicaraan sang pengacara. Menanglah dia.


ANNISA GATU NUARY PUTRI. Nama panggilannya adalah Gatu. Lahir di Batang tanggal 31 Januari 2002. Namanya unik karena Gatu adalah singkatan dari tiGa saTu, Nuary diambil dari bulan lahirnya yaitu jaNuary. Mungkin orang tuanya terinspirasi untuk melestarikan budaya Jawa. Orang Jawa jaman dulu memberi nama dengan nama hari atau tanggal. Misalnya: Tupon, lahir pada hari Setu Pon. Saginem, lahir pada hari Selasa Legi tanggal enem. Mungkin lho. Rumah Gatu kurang lebih 800 meter dari SMA Negeri 2 Batang, masuk wilayah desa Pasekaran. Jadi jangan ditanya, “Ke sekolah naik Bus? Mobil? Sepeda Motor? Becak? Ojek?” Jawabannya pasti “jalan kaki”, sehat dan bergizi. Atau mbonceng teman. Gatu adalah anak dari seorang ayah yang bekerja di pertanian dan seorang ibu yang menjadi guru biologi. Maka jangan heran kalau dia suka sains dan alam. Pelajaran yang dia sukai adalah Kimia, tapi waktu kelas XI ikut olimpiade Biologi, dan pelajaran pilihan untuk UN adalah Fisika. Bingung kan? Itulah manusia, mencintai A, pacaran dengan B, menikah dengan C. Gatu ingin kuliah di jurusan kehutanan, bekerja di hutan, makan di hutan, minum di hutan, tidur di hutan, mandi di hutan dan yang serba hutan. Mungkin ingin seperti Tarzan. Cita-citanya sangat mulia yaitu menjadikan hutan lebih baik dengan cara memberantas penebangan liar.


ANUGRAH BAGUS SAPUTRA. Tidak ada hujan tak ada petir, Anugrah dipanggil dengan nama panggilan “Bambang”, nama ayahnya. Anehnya, Anugrah menerima nama panggilan itu dengan suka hati. Tapi penulis tidak akan ikut-ikutan memanggilnya Bambang. Anugrah dilahirkan di Batang pada tanggal 30 maret 2002. Tinggal di Jalan Yos Sudarso, Gang Rambutan. Sekolah di SDN Kasepuhan 2. Anaknya baik. Hobby-nya nonton artis-artis korea. Ingat, artis Korea. Bukan film Korea. Jadi apapun filmnya, bagaimanapun jalan ceritanya, siapapun sutradaranya, dimanapun ditayangkannya, selagi ada artis Koreanya pasti dia tonton. Soalnya artis korea itu cantik, langsing, kakinya panjang, dan putih. Pada waktu SD, Anugrah ingin menjadi pilot karena punya mainan pesawat. Pada waktu SMP, Anugrah ingin jadi guru karena ada mahasiswa PPL dari UNNES di sekolahnya. Mungkin lebih tepatnya terinspirasi oleh mba-mba mahasiswa PPL yang cantik-cantik yang secantik artis Korea. Pada waktu duduk di Kelas IX SMP, Anugrah ingin jadi dokter karena belajar biologi tentang organ tubuh. Ketika SMA, Anugrah terinspirasi oleh saudara sepupunya yang kuliah di PKN STAN dan sampai sekarang mantap ingin kuliah di PKN STAN. Siapa tahu di PKN STAN ada mahasiswi yang artis Korea.


ARIFA WINDA AMALIA. Nama panggilannya adalah iip. iip lahir di Batang pada tanggal 9 maret 2002. Rumahnya di desa Pasekaran. Sejak SD, cita-citanya berubah-ubah yaitu ingin menadi dokter,  pilot dan presiden. Waktu SMP, Iip ingin menjadi chef karena suka bereksperimen membuat resep makanan sendiri. Tapi hasilnya tidak seindah bayangan. Ada ayam goreng rasa kopi, pahit karena gosong. Ada sop yang rasanya hambar karena lupa tak pakai bumbu. Dia menagkui bahwa dia sering ikut ibu memasak di dapur tapi lebih banyak menganggu daripada membantu.  Tapi dia terus bereksperimen dalam memasak. Sampai duduk di bangku SMA, Iip masih konsisten ingin jadi chef, namun ketika duduk di kelas XII iip semakin bingung.  Mau kuliah, masuknya susah dan mahal.  Tapi keinginannya menjadi pengusaha sukses di bidang kuliner dan punya mobil box untuk mengangkut makanan masih membara. Semuanya untuk membahagiakan orang tua. Mantap.


EKO BAGUS WIBISONO SARMADI. Nama panggilan resminya adalah Eko, tapi di dunia maya, nama panggilannya adalah Ergil dan teman-temannya memanggilnya Gus Eko. Mungkin karena dia pernah nyantri di pondok pesantren Tebu Ireng. Eko lahir di Blitar pada hari Sabtu tanggal 23 September 2001 pukul 21.00 dari seorang ibu yang asli Blitar dan ayah yang asli Klaten. Eko tinggal di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar. Hobinya adalah bermain game online. Cita-citanya ingin jadi dokter. Kurang nyambung. Tapi tak apalah. Dia beralasan ingin menjadi dokter karena dokter sangat berjasa dalam menyelamatkan nyawa orang. Orang tuanya dan kakek nenek juga mendukung. Walaupun merasa kurang pintar, dia yakin usaha dan doa akan dapat mewujudkan cita-citanya  Amiiin.


ENDAH RIZKA NUR AMALIA. Nama panggilannya adalah Endah. Anaknya putih. Endah lahir di Batang pada tanggal 31 Desember 2001. Tinggal di Proyonanggan Tegah, Kecamatan Batang. CIta-cita pada waktu SD adalah ingin menjadi chef, tapi kakeknya menyarankan jadi dokter. Ketika SMA, Endah mantap ingin menjadi dokter. Tapi sadar jadi dokter itu sulit dan merasa tidak begitu pintar maka berubah ingin menjadi ahli kehutanan karena dia suka alam. Dia ingin kuliah di UNDIP tapi di UNDIP tidak ada fakultas kehutanan. Jadi? Penulis juga bingung.


ESTI PUSPITA RAHMAWATI. Mempunyai nama panggilan Esti. Lahir di Batang pada tanggal 24 April 2002. Tinggal di Sambong kurang lebih 3 km dari SMAN 2 Batang. Esti adalah anak kedua dari 2 saudara laki-laki dan perempuan. CIta-citanya Ingin kuliah di farmasi. Padahal pada awalnya ingin menjadi chef dan kuliah di bidang kuliner agar bisa menciptakan bumbu untuk berbagai makanan. Tapi orang tua tidak setuju. Mungkin orang tuanya merasa anak ini akan menghabiskan bawang merah, bawang putih, cabe, mrica, ketumbar, dan lain-lain yang ada di dapur untuk percobaan. Akhirnya orang tua dan saudara-saudaranya menyarankannya untuk masuk farmasi agar bisa jadi apoteker. Tapi sekarang ia ingin kuliah di UNDIP jurusan kelautan. Huft. Pembaca bingung kan? Penulisnya lebih bingung.


FARADITYA. Dipanggil dengan nama panggilan Lemur berasal dari modifikasi Bahasa Perancis “Le Mur” yang artinya tembok dan dan Bahasa Arab “Mur****” yang artinya orang yang dicintai oleh Faraditya. Lemur lahir pada tanggal 28 desember 2001. Rumahnya di Proyonanggan Tengah. Pada awalnya, Lemur ingin menjadi dokter, namun seiring berjalannya waktu, dia ingin menjadi guru olahraga sesuai bakat dan minatnya sebagai atlet pencak silat. Dia atlet pencak silat lho. Sudah banyak meraih kejuaraan baik tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi maupun nasional. Jadi, jangan macam-macam dengannya. Lemur Ingin masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi dan mencari beasiswa untuk meringankan beban orang tua.


FARIZ MUHAMAD RAFIL. Nama panggilannya adalah Fariz tapi teman-temannya memanggilnya Ulama. Lahir di Pekalongan pada tanggal 3 april 2002. Rumahnya di Proyonanggan Tengah. Tetanggaan dengan Faraditya. Tapi baru kenal ketika sekolah di SMAN 2 Batang. Lahir dari orang tua yang berlatar belakang sebagai wiraswasta. Fariz ingin bekerja di bidang kesehatan masyarakat terutama K3 karena ingin melayani masyarakat supaya terhindar dari penyakit. Untuk itu, dia ingin kuliah S1 di UNDIP dan akan melanjutkan S2 di program master untuk kesehatan masyarakat. Di bangku SMA, Fariz mulai tertarik dengan pelajaran biologi yang mendiskusikan penyakit. Selain itu, daya dukung yang membuatnya semakin mantap dengan cita-citanya adalah karena di Batang ada PLTU terbesar di Asia Tenggara yang membutuhkan Tenaga kesehatan publik. Orang tua setuju dengan pilihannya. (Penulis juga setuju).


GYMNASTIAR IQBAL KURNIAWAN. Nama panggilannya adalah Iqbal namun teman-temannya memanggilnya Weleng. Iqbal lahir di Tegal pada tanggal 3 Mei 2002. Iqbal ingin menjadi arkeolog karena menyukai sejarah mesir kuno. Terinspirasi dari film “The Mummy. Iqbal suka belajar tentang sejarah dan arkeoligi mesir kuno. Karena itu, dia ingin kuliah di jurusan arkeologi tapi yang khusus mesir kuno. Di indonesia tidak ada. Adanya di Oxford. Ia menabung untuk mewujudkan cita-citanya. Mudah-mudahan terkabul. Amiiin.


HASNA MAULIDA. Dipanggil Hasna. Lahir pada tanggal 30 nopember 2002. Awalnya ingin menjadi penyuluh pertanian, dan setelah kelas XI, dia mantap ingin kuliah di Polbangtan (Politeknik Pembangunan Pertanian). Pada waktu kecil pernah mengikuti pelatihan pertanian dari departemen pertanian bersama ibunya. Semakin didukung dengan rumahnya yang mewah (mepet sawah). Jadi semakin ada komunikasi antara Hasna dengan tanaman padi di sawah (entah bagaimana cara komunikasi antara dia dengan tanaman padi) dan para petani. Hasna adalah lulusan SMPN 1 Warungasem sebelum masuk di SMAN 2 Batang.


ILHAM EKO SETIADI. Nama panggilannya adalah Ilham tapi teman-temannya memanggilnya dengan nama Kucet. Ilham lahir di Batang pada tanggal 12 Oktober 2002. Rumahnya beralamat di Desa Siwatu, Kecamatan Wonotunggal. Hobinya bermain sepakbola. Karena itu, dia pernah sempat bercita-cita menjadi pemain sepakbola. Ilham dilahirkan dari seorang ayah dan seorang ibu yang menjadi karyawan. Sejak negara api menyerang dan karena latar belakang keluarganya militer (mungkin yang dimaksud adalah kakek dan neneknya, om dan pakdenya), dia bercita-cita menjadi polisi. (Militer kan tentara. Seharusnya menjadi tentara). Untuk itu, sejak SMA dia sudah mempersiapkan diri secara fisik, push up, stand up, lari, renang, dan lain-lain untuk menjadi polisi. Mudah-mudahan terkabul. Tapi ingat, kalau sudah menjadi polisi, tolong diadakan pelayanan SIM gratis dan seumur hidup bagi guru-guru SMAN 2 Batang ya.


LAELI ANISA FUTHARI. Dipanggil Lili. Lahir pada tanggal 18 Oktober 2002. Rumahnya berada di Jalan RE Martadinata, Karangasem utara. Ayah adalah nelayan.Pada dahulu kala, ada guru SD-nya bertanya ‘Lili ingin jadi apa? dia menjawab “dokter”. Tapi setelah besar dia berpikir ulang karena menjadi dokter cukup sulit dan biayanya mahal, akhirnya Lili menurunkan egonya untuk tidak lagi bercita-cita menjadi dokter. DIa mengubah cita-citanya ingin kuliah di ilmu gizi UNDIP karena terinspirasi dari saudara sepupu. Pantas saja, dia aktif di ekstrakurikuler PMR. Sesuai dengan jiwanya yang ingin menolong sesame. TOP.


MEIDA PRAMESTI CAHYA NINGRUM mempunyai nama panggilan Meida. Namanya yang agak kejepang-jepangan sesuai dengan matanya yang sipit dan kulitnya yang putih seperti orang Jepang. DIa adalah anggota gank Kewel bersama Anita, Mahmudah, Hasna, Reni dan Sofiatul. (Rupanya di kelas Gallica terbentuk sebuah gank Kewel). Meida lahir pada tanggal 23 Mei 2002. Awalnya, pada waktu sekolah di MI, Meida ingin menjadi dokter tetapi karena biaya mahal, dia berubah pikiran ingin menjadi guru atau dosen matematika yang punya toko kue dan jadi kokinya. Nggak nyambung kan? Makanya ditertawakan ayahnya. (Penulis juga mentertawakan). Apa hubungannya matematika dengan kue? Tapi hidup manusia itu ada otak kanan dan otak kiri. Otak kiri untuk logika, otak kanan untuk rasa, hobi, kesenangan, dan lain-lain. Jadi kalau ingin berimbang memang harus jadi dosen matematika dan koki kue. Meida ingin kuliah di jurusan Matematika UNNES. Tapi dia sendiri bingung. Kalau bisa kuliah kedinasan agar cepat sukses. (Kedinasan yang punya toko kue dan nyambi jadi kokinya. Iya kan Meida?)


MOCHAMAD FERDIANSYAH. Panggilannya Ferdi Ketek karena suka memegang keteknya dan diusapkan ke temannya. Lahir di Batang pada tanggal 1 Agustus 2002. Awalnya ingin menjadi astronot karena terinspirasi oleh film Upin Ipin seri “Angkasa”. Namun pada waktu SMP, cita-citanya  berubah ingin menjadi dokter. Pada waktu masuk SMA kelas X, cita-citanya direvisi ingin menjadi peternak terkenal sedunia karena dia suka sekali (bisa dibilang “jatuh cinta”) dengan sapi. Ketika duduk di Kelas XI, dia tidak lagi terlalu suka dengan sapi, maka dia ingin menjadi guru karena guru menyebarkan ilmu.


MONIKA REKA MAHRELIA NIANTI. Dipanggil Monik. Lahir pada tanggal 16 februari 2002. Cita-citanya Ingin jadi psikolog. Itu adalah saran dari orang tua. Menurut orang tuanya, psikolog menolong orang yang depresi karena depresi sangat berbahaya. Awalnya dia menolak tapi akhirnya setuju karena dengan menjadi psikolog, dia bisa mendengar permasalahan orang yang berkonsultasi dan memberikan solusinya.


MUKHOFIFAH. Dipanggil Fifah. Lahir di Batang pada tanggal 18 desember 2001. Rumahnya beralamat di desa Terban, kecamatan Warungasem. Cita-citanya ingin jadi dosen untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan mengabdi kepada negara. Tapi karena kondisi dan situasi, Fifah harus berpikir ulang akankan melanjutkan kuliah atau bekerja. Ibunya sangat mendorongnya untuk kuliah. (penulis juga ikut mendorong untuk kuliah. Soal biaya, pasti ada jalan)


MUTIA FITRI HAFILIZARA. Dipanggil Muti. Lahir pada hari Kamis Kliwon tanggal 20 desember 2001. Sejak Kelas X, Muti ingin menjadi dokter tapi karena kondisi ekonomi keluarga lalu mengubah cita-cita. Muti Ingin terjun ke dunia hiburan, ingin jadi artis antagonis (takuuuut. :((((). Muti suka sekali menari terutama menari modern. Tapis sebenarnya ia masih ingin mewujudkan cita-citanya bekerja di dunia kesehatan yaitu di bidang gizi atau radioligi. Di sekolah, Muti suka dengan pelajaran biologi. Cita-citanya yang ingin menolong sesama, membuatnya ingin kuliah di Poltekes Semarang atau kalau tidak di Politeknik atau Univeraitas Negeri fakultas Kesehatan Jurusan Gizi atau Radiologi. Yang penting bisa sambil menari. Wis… pokoknya galilah seluruh potensi selagi masih muda.


NADIA FITRI HIDAYAH. Dipanggil Nadia. Lahir pada tanggal 15 desember 2002. Bertetangga dekat dengan Bambang. Dan dia merasa menjadi perempuan yang paling berhak untuk mendapatkan Bambang karena faktor zonasi. Untuk membentengi Bambang agar tidak jatuh ke tangan-tangan jahat, dia berusaha membentenginya dengan gencar mempromosikan calon pasangannya tersebut. Pilihlah Nadia-Bambang. Soal cita-cita, awalnya Nadia ingin menjadi dokter tapi dia merasa menjadi dokter itu sulit dan mahal. Akhirnya dia mengubah cita-citanya ingin menjadi bidan karena terinspirasi oleh tantenya yang bidan. Tapi cita-cita yang utama tidak berubah yaitu mendapatkan Bambang.


NILA KHAERUN NISA. Dipanggil Irun. Lahir di Batang 7 Oktober 2002. Alamat rumahnya adalah desa Cepagan, Kecamatan Warungasem. Irun ingin terjun ke dunia kesehatan jadi perawat sejak lama. Dengan terjun ke dunia kesehatan, dia ingin merubah kesedihan jadi kegembiraan, air mata menjadi bahagia, duka menjadi suka. Pengalaman sakit dua minggu di rumah sakit dan bau obat-obatan membuatnya mantap untuk menjadi perawat. Di SMAN 2 Batang, Irun bergabung di ekstrakurikuler PMR. Selain itu, ia juga Ingin membuka perusahaan laundry dan menjadi pelukis henna untuk pernikahan karena dia suka melukis. Bahkan dia sudah menerima lukisan henna sejak tahun 2017. Jelasnya, dia ingin menjadi perawat yang menerima jasa laundry untuk cucian kotor pasiennya dan menandai seluruh pasien yang dirawatnya dengan lukisan henna. Eh maaf, maksudnya Irun ingin menjadi perawat yang mempunyai perusahaan laundry sambil melukis henna untuk pengantin.


NOFITA SARI. Dipanggil Nofita. Lahir di Batang pada tanggal 18 Mei 2002. Rumahnya di Karangasem Utara. Ayah adalah nelayan. Nofita ingin menjadi PNS. Apapun keadaannya dia jalan terus untuk mencapai cita-citanya yaitu ingin kuliah di bidang pendidikan. Pasti PNS-nya ingin jadi guru. Iya kan?


PUSPITA DIAZ PRIMADANI. Dipanggil Diaz. Lahir di Batang pada tanggal 21 September 2002.Rumahnya di Kasepuhan, Kecamatan Batang. Diaz ingin jadi perawat karena suka dengan seragam putih-putihnya. Hatinya selalu bergetar melihat seragam tersebut. (Pocong juga putih-putith. Apakah hatinya bergetar juga ketika melihat pocong? Hanya Diaz yang tahu). Tapi Diaz juga ingin kuliah di STAN yang gratis dan dijamin kerja. Saran penulis, tetap jadi perawat dan cari suami lulusan STAN. OK?


PUTRI ANITA NUZULIA. Nama panggilannya adalah Nita. Lahir tanggal 28 maret 2002. Nita adalah anak ke-3 dari 3 saudara. Untung nggak dinamai ragil atau bontot. Nita ingin menjadi pegawai negeri untuk membahagiakan ibu. Kalau tidak, dia ingin menjadi perawat untuk membantu orang lain. Di SMA, Nita menjadi salah satu anggota PMR sekolah. Sesuai dengan cita-citanya yang mulia. Mudah-mudahan terkabul.


PUTRI INDAH PARWATI. Mukhofifah memanggilnya Mba Par dan teman-temannya memanggilnya Wati. Lahir di Batang pada tanggal 20 Januari 2002. Wati adalah anak tunggal. Rumahnya di Desa Menguneng, Kecamatan Warungasem. Wati ingin kuliah tapi orang tua tidak mau jauh. Alternatifnya kuliah di UNDIP yang ada di Batang atau di IAIN Pekalongan atau Universitas Pekalongan. Wati ingin menjadi guru matematika karena dia suka matematika. Wati adalah pernah peringkat pertama paralel. Jadi sebenarnya saying kalau tidak melanjutkan kuliah. Ayo Putri Indah Parwati, kesuksesan pasti membutuhkan pengorbanan.


PUTRI MAHMUDAH. Nama panggilannya adalah Sipo. (seperti merk ballpoint ya). Sebuah nama panggilan yang agak melenceng jauh dari nama lengkapnya tapi begitulah teman-temannya memanggilnya. Sipo lahir pada tanggal 15 Januari 2002. Rumahnya berada di Jl. RE Martadinata, tepatnya di Klidang Wetan, Kecamatan Batang. Sipo adalah anak terakhir dari 4 bersaudara. Raggil alias Bontot. Sipo ingin kuliah di DKV (desain komunikasi visual) ITS Surabaya. Tapi karena jauh maka perlu didiskusikan dengan orang tua. Ya sana didiskusikan dulu.


RENI RAHMAWATI. Panggilannya Reni. LAhir pada tanggal 26 agustus 2002. Setelah berhasil lulus dari RA Al Amin, Reni melanjutkan ke MI Al Amin Kalibeluk, kemudian SMPN 2 Warungasem. Pengalaman yang paling mengesankan adalah pernah ke bandara melihat pramugari cantic-cantik. Sejak saat itu dia ingin menjadi pramugari. Tapi dia ingin kuliah di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan di Tegal. Lha, kapan jadi prmugarinya? Harusnya kuliah di jurusan pramugari Neng!. Tapi apapun jadinya, dia punya prinsip “Man jadda wajadda, siapa bersungguh-sungguh, dia akan berhasil. Amiiin.


RIZKI MAULANA. Teman-teman perempuannya memanggilnya Maul, Teman-teman laki-lakinya memanggilnya Ndol. Penulis tak tahu kisah awalnya mengapa nama panggilannya "Ndol". Hobinya adalah rebahan sebelum berangkat ke sekolah. Makanya selalu terlambat. Motonya “tiada hari tanpa terlambat. Maul lahir di Dukuh Wonosari pada tanggal 12 april 2002. Setelah dengan sukses lulus dari TK Sekar Indah, Maul melanjutkan ke SDN Pasekaran 1, kemudian melanjutkan ke SMPN 4 Batang. Cita-citanya ingin menjadi TNI AL. Tapi ingat ya Maul, kalau ingin menjadi TNI AL, hobi rebahanmu dikurangi. Tak bisa dibayangkan sedang berenang di laut, hobi rebahanmu kumat. Kan celaka! Selain karena alasan itu, cita-cita ingin menjadi TNI AL karena om-omnya banyak yang menjadi TNI. Suara Maul itu bagus, serak-serak basah tapi mengaku tak bisa menyanyi. Seandainya sekolahnya ditambah dua tahun lagi di SMA dan setiap terlambat dihukum menyanyi, penulis yakin lulus SMA bisa jadi penyanyi ibukota. Penulis dukung sepenuhnya.


RIZQI NAFISAH. Dipanggil Isah. Lahir di Batang pada tanggal 23 Juni 2002. Alamat rumahnya di Kedungmiri, Kasepuhan. Isah suka sekali dengan bunga dan aromanya dan sejak kecil orang tuanya sudah mengajarkan menanam dan merawat pohon dan bunga. Orang tuanya menginginkannya kuliah di kehutanan. Pastilah, karena masih ada hubungannya dengan bunga dan tanaman. Tapi dia ingin kuliah di bidang kesehatan, menjadi perawat atau analis kesehatan. Ia ingin mendaftar di keperawatan dan poltekes. Ia berharap orang tuanya menyetujui pilihannya untuk jadi perawat atau analis. Kesimpulannya, pelajaran tentang bunga dari orang tuanya tidak sampai ke hati. Tapi mudah-mudahan bisa berguna untuk menunjang profesinya di bidang kesehatan. Aroma obat, jarum suntik, dan jarum infus bisa dengan cepat untuk membantu mendeteksi jenis penyakit pasien.


ROHMATUN NISA. Dipanggil Rohmat. Rohmat lahir di Batang pada tanggal 20 April 2002. Rumahnya di Klidang wetan. Lahir dari ayah seorang Nelayan. Awalnya keinginan orang tua anaknya masuk PKN STAN. Kuliah gratis 1 tahun dan 3 tahun. Setelah browsing di internet, dia ingin masuk perpajakan dan ingin jadi pegawai pajak. Walaupun di SMA dia bukan jurusan IPS, tapi jurusan MIPA bisa masuk. Jadi Rohmat mantap dengan pilihannya menjadi pegawai pajak.


SOFIATUL FIKRIYAH. Panggilannya adalah Sofi. Lahir pada tanggal 18 maret 2002. Sofi adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara. Ragil lagi alias bontot. Awalnya Sofi ingin menjadi guru. Tapi akhirnya Sofi ingin masuk jurusan teknik informatika karena bekerja di depan komputer atau laptop itu menyenangkan. Apalagi untuk membuat laporan keuangan. Lha kok, padahal jurusannya MIPA kok suka dengan laporan keuangan? Nggak salah jurusan nih? Tujuan kuliah di jurusan Teknik Informatika adalah dia ingin tahu dasar-dasar komputer. CIta-cita mulianya tetaplah ingin menyenangkan orang tua dan ingin menjadi orang yang berhasil. Lanjutkan!


SUKMA SULAKSMI. Panggilannya adalah Meme. Lahir pada tanggal 22 maret 2002. Meme adalah anak ke 3 dari 4 saudara. Cita-citanya adalah menjadi editor. Jadi bisa membaca tulisan orang lain dan mendapat pengalaman dari tulisan tersebut. Meme ingin masuk jurusan Sastra Indonesia. Nah, ini pas. Tapi dia merasa tidak tepat masuk Sastra Indonesia karena dia sekarang sekolah di jurusan MIPA. Meme jadi bingung. Saran penulis, jangan bingung-bingung, bukannya MIPA juga mempelajari Bahasa Indoesia. Lanjutkan.


TEGAR DWI WIBOWO. Dipanggil Blentong. Lahir pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2002. Rumahnya di Proyonanggan Selatan. Sejak kecil ingin menjadi guru. Orang tua dan teman-temannya mendukungnya. Menurutnya, guru tidak hanya memberi nilai tapi juga memberikan pengetahuan. Menjadi guru itu bermanfaat bagi semua orang. Tegar ingin masuk IAIN Pekalongan fakultas Tarbiyah. Artinya, dia ingin jadi guru agama. Pasti terinspirasi dengan Pak Ahmad Sopian. Iya kan?


WULANDARI. Panggilannya tetap Wulandari. Lahir di Batang pada tanggal 16 Januari 2002. Wulandari bertempat tinggal di Kelurahan Kauman, Kecamatan Batang. Hobi menonton Drama Korea (drakor). Cita-citanya Ingin menjadi detektif BIN, pegawai negeri atau lainnya. Wulandari ingin kuliah di perguruan tinggi negeri. Tak peduli apapun jurusannya yang penting negeri. Kalau bisa di UNS jurusan PWK (perncanaan wilayah dan kota) seperti ibu Tri Risma Maharani. Cita-cita utamanya adalah menjadi orang kaya, menjadi orang berhasil dan berguna bagi orang lain. Ada lagi cita-cita Wulandari yang tak mau diungkapkan karena ini rahasia. Hanya aku dan Tuhan yang tahu,” kata Wulandari.

2 komentar: