alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Selasa, 11 Oktober 2016

VIDEO YANG MEMALUKAN

Tadi malam aku tersentak kaget melihat sebuah video di instagram yang mengatasnamakan sekolahku. Video berdurasi  1 menit 5 detik itu menampakkan kegiatanku mengajar. Dalam video itu, tergambar dengan jelas bahwa kondisi belajar yang jauh dari kewajaran. Para siswa menempati tempat yang tidak pada tempatnya. Ada yang duduk di kursi dengan tertib. Ada yang menggerombol di depan, di bawah papan tulis. Ada yang sambil tiduran di sisi kanan sambil membuka laptop. Semuanya nampak kacau sementara aku di depan seperti bicara sendiri tanpa ada yang mendengarkan. Semua anak sibuk dengan handphone-nya sendiri-sendiri. Ditambah ada suara yang muncul di dalam video tersebut “Pelajaran Bahasa Perancis poo ora koyok pelajaran”.

Semua yang terjadi di dalam video tersebut menunjukkan bahwa guru yang sedang mengajar tidak bisa mengendalikan siswanya dan tidak peduli dengan siswanya. “Wis, pokoke ora pantes dadi guru.”

“Ya Alloh. Kenapa jadi begini?” kataku dalam hati seraya mengulangi tayangan video tersebut.

Aku masih ingat kejadian seperti yang tergambar dalam video tersebut. Kejadian tersebut terjadi di kelas XII IIS 3 tahun lalu. Siswa-siswa yang ada dalam video tersebut sekarang sudah lulus.

Dalam pelajaran bahasa Perancis, terkadang aku memenfaatkan teknologi internet untuk mendukung pembelajaran. Dalam beberapa kesempatan, para siswa aku suruh untuk mencari informasi atau mengunduh materi pelajaran yang saat itu sedang aku ajarkan. Untuk itu, para siswa memanfaatkan handphone android dan laptop untuk melaksanakan tugasku. Sayangnya, wi-fi yang ada di kelas XII IIS 3 agak lemot. Sinyalnya kurang kuat. Setiap kuminta untuk membuka internet, mereka selalu mengeluh. Mereka meminta untuk membuka internet di luar kelas atau di Hall.

“Di luar agak cepat Pak” itu alasan yang mereka katakan.

Akan tetapi aku tidak pernah menyetujuinya karena kegiatan di luar kelas akan mengganggu kelas sebelahnya. Sedangkan di Hall terlalu ramai untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

“Kalau di depan agak cepat Pak. Kalau boleh kami membuka internet di depan Pak, di dekat pintu situ.”

Bagiku asalkan tujuan tercapai, why not. Maka aku persilahkan mereka untuk maju ke depan kelas melakukan kegiatannya.

“Yang hp-nya jadul, silahkan bergabung dengan temannya. Yang mau pakai laptop silahkan. Yang mau menghabiskan kuota sendiri silahkan,” kataku

Dengan kondisi wifi yang belum stabil, kondisi mereka benar-benar seperti yang ada di video tersebut. Beberapa siswa perempuan duduk di depan kelas. Ada yang membuka laptop sambil tiduran di lantai. Ada yang asyik dengan hp-nya sendiri karena kuotanya penuh.

Sembari mereka mengunduh dan mencari informasi tentu saja aku tidak diam. Aku menyelingi dengan sedikit penjelasan atau menjawab pertanyaan dari mereka yang belum paham.

Seingatku, aku tidak hanya sekali melakukan pembelajaran menggunakan internet seperti ini. Ada beberapa tema yang mengharuskanku untuk melakukannya dengan memanfaatkan teknologi IT : wisata Perancis (le tourisme francais), wisata Batang (le tourisme à Batang), les sports en France, dan les passe-temps.

Akan tetapi, apa yang ada di dalam video tersebut tidak akan terhapus oleh alasan apapun apalagi oleh tulisan kecil ini. Video itu tetap memalukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar