Tadi malam aku tersentak kaget melihat sebuah video di instagram yang
mengatasnamakan sekolahku. Video berdurasi 1 menit 5 detik itu menampakkan kegiatanku mengajar. Dalam video itu,
tergambar dengan jelas bahwa kondisi belajar yang jauh dari kewajaran. Para
siswa menempati tempat yang tidak pada tempatnya. Ada yang duduk di kursi
dengan tertib. Ada yang menggerombol di depan, di bawah papan tulis. Ada yang
sambil tiduran di sisi kanan sambil membuka laptop. Semuanya nampak kacau sementara
aku di depan seperti bicara sendiri tanpa ada yang mendengarkan. Semua anak
sibuk dengan handphone-nya sendiri-sendiri. Ditambah ada suara yang muncul di
dalam video tersebut “Pelajaran Bahasa Perancis poo ora koyok pelajaran”.
Semua yang terjadi di dalam video tersebut menunjukkan bahwa guru yang
sedang mengajar tidak bisa mengendalikan siswanya dan tidak peduli dengan
siswanya. “Wis, pokoke ora pantes dadi guru.”
“Ya Alloh. Kenapa jadi begini?” kataku dalam hati seraya mengulangi
tayangan video tersebut.
Aku masih ingat kejadian seperti yang tergambar dalam video tersebut.
Kejadian tersebut terjadi di kelas XII IIS 3 tahun lalu. Siswa-siswa yang ada
dalam video tersebut sekarang sudah lulus.
Dalam pelajaran bahasa Perancis, terkadang aku memenfaatkan teknologi
internet untuk mendukung pembelajaran. Dalam beberapa kesempatan, para siswa
aku suruh untuk mencari informasi atau mengunduh materi pelajaran yang saat itu
sedang aku ajarkan. Untuk itu, para siswa memanfaatkan handphone android dan
laptop untuk melaksanakan tugasku. Sayangnya, wi-fi yang ada di kelas XII IIS 3
agak lemot. Sinyalnya kurang kuat. Setiap kuminta untuk membuka internet,
mereka selalu mengeluh. Mereka meminta untuk membuka internet di luar kelas
atau di Hall.
“Di luar agak cepat Pak” itu alasan yang mereka katakan.
Akan tetapi aku tidak pernah menyetujuinya karena kegiatan di luar kelas
akan mengganggu kelas sebelahnya. Sedangkan di Hall terlalu ramai untuk
melakukan kegiatan pembelajaran.
“Kalau di depan agak cepat Pak. Kalau boleh kami membuka internet di depan
Pak, di dekat pintu situ.”
Bagiku asalkan tujuan tercapai, why not. Maka aku persilahkan mereka untuk
maju ke depan kelas melakukan kegiatannya.
“Yang hp-nya jadul, silahkan bergabung dengan temannya. Yang mau pakai
laptop silahkan. Yang mau menghabiskan kuota sendiri silahkan,” kataku
Dengan kondisi wifi yang belum stabil, kondisi mereka benar-benar seperti
yang ada di video tersebut. Beberapa siswa perempuan duduk di depan kelas. Ada
yang membuka laptop sambil tiduran di lantai. Ada yang asyik dengan hp-nya
sendiri karena kuotanya penuh.
Sembari mereka mengunduh dan mencari informasi tentu saja aku tidak diam.
Aku menyelingi dengan sedikit penjelasan atau menjawab pertanyaan dari mereka
yang belum paham.
Seingatku, aku tidak hanya sekali melakukan pembelajaran menggunakan
internet seperti ini. Ada beberapa tema yang mengharuskanku untuk melakukannya
dengan memanfaatkan teknologi IT : wisata Perancis (le tourisme francais),
wisata Batang (le tourisme à Batang), les sports en France, dan les
passe-temps.
Akan tetapi, apa yang ada di dalam video tersebut tidak akan terhapus oleh alasan apapun apalagi oleh tulisan kecil ini. Video itu tetap memalukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar