alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Senin, 03 Oktober 2016

PAK NURROCHIM YANG RENDAH HATI

Seleksi Oimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat SMA/SMK dilaksanakan serentak pada tanggal 24 Agustus 2016 di seluruh Indonesia. Seleksi untuk provinsi Jawa Tengah digelar di Solo. Kegiatan OGN ini bertujuan untuk mendorong motivasi guru meningkatkan kompetensinya. Sekolahku mengirimkan 4 guru mata pelajaran untuk mengikutinya yaitu Pak Nurrochim untuk mata pelajaran Sejarah, Bu Yeni untuk mata pelajaran Fisika, Bu Tri untuk mata pelajaran Kimia dan Bu Hanjar untuk mata pelajaran Ekonomi.

Dari keempat guru tersebut, sesuai dengan Keputusan Direktur Pendidikan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23602/B4.4/KP/2016 tentang Penetapan Finalis Olimpiade Guru Nasional Tingkat Nasional Tahun 2016 tertanggal 27 September 2016, Pak Nurrochim berhasil masuk final mewakili provinsi Jawa Tengah ke tingkat nasional untuk mata pelajaran sejarah. Mata pelajaran yang diolimpiadekan ada 11 mata pelajaran (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Penjasorkes),  dan masing-masing pelajaran ada 17 orang finalis atau jumlah keseluruhan adalah 187 orang finalis dari seluruh Indonesia.

Keberhasilan laki-laki kelahiran Batang 40 yang lalu ini disambut gembira oleh seluruh civitas akademika sekolahku: kepala sekolah, guru, siswa, dan TU. Kami semua bangga karena beliau juga satu-satunya guru di se-kabupaten Batang yang berhasil lolos ke final OGN.

Kami juga yakin beliau pasti bisa berbicara di tingkat nasional karena dalam semua kegiatan beliau selalu menjadi contoh dari rekan-rekan guru. Dalam evaluasi diri, beliau selalu memperoleh nilai A. Dalam UKG, beliau juga mendapat nilai yang tinggi. Dalam penilaian akreditasi dan penilaian ISO, perangkat beliau selalu menjadi andalan untuk dinilai oleh asesor. Dalam kegiatan pembelajaran, teori, RPP, modul, penilaian, model dan metode pembelajaran yang beliau praktekkan menjadi rujukan bagi kami.

Kami pun dengan bangga mengucapkan selamat kepada laki-laki bersahaja ini (sebersahaja sepatunya yang sol depannya mulai mengelupas. (hehe... maaf Pak Nur)):

“Wah, Pak Nurrochim hebat. Selamat ya Pak. Semoga bisa menjadi juara di final nanti”

Tapi pria yang mempunyai moto “Sepi ing Rapat Rame ing Implementasi” ini menjawab:

“Itu hanya kebetulan. Mungkin tim penilainya salah.”


Jawaban yang menunjukkan bahwa beliau adalah orang yang rendah hati walaupun beliau mempunyai gelar M.Hum di bidang sejarah dari Universitas Diponegoro Semarang.

4 komentar:

  1. Guru yg menjadi teladan murid dan rekan2nya.....Selamat p Nurrochim ,we proud of you.....

    BalasHapus
  2. HIHIHIiii
    Kabar Pak Sukibel Juara di Ajang nasional (lagi) juga Di Tungggu PAk...

    BalasHapus