alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Sabtu, 05 Maret 2016

MENILAI PIDATO

Aku sudah siap dengan daftar nilaiku. Ada 4 hal yang dinilai dalam Ujian Praktek Bahasa Indonesia (pidato) ini: penampilan, waktu, diksi, ketepatan dengan tema.

Nah lho, tak ada satupun penilaian wajah, mimik, gestur maupun bibir. Tapi baiklah, apapun yang terjadi, aku harus menilai 4 komponen tersebut.

Penampilan: standar. Tak ada peserta yang berpenampilan aneh-aneh. Semua peserta memakai pakaian pramuka, bersabuk, berkaos kaki dan bersepatu hitam. Soal bajunya belum dicuci, tak pakai minyak wangi, tak pakai bedak, kaos kakinya bolong, sepatunya sobek dan solnya lepas, harga sepatu dua puluh ribu atau sejuta, belum mandi, belum sikat gigi, belum sarapan, belum membantu ibu, belum tidur karena semalam ngapalin teks, tak jadi soal. Semuanya Ok. Jadi untuk penampilan standar semuanya mendapat nilai 80. Nilai tambah penampilan terletak pada cara membawakan pidato (gaya). Gaya berpidato menjadi faktor pendukung dalam penampilan. Ada gaya berpidato Abdur (salah satu komika dalam stand up komedi), gaya Dodit (pelan sekali karena sambil mengingat-ingat hapalan), gaya Megawati (merdeka... merdeka... merdeka), gaya presenter tv (senyum manis sambil menatap Bu Yanti), gaya deklamasi (tangannya menunjuk-nunjuk ke atas menantang langit), gaya patung (badan tegap tak bergerak, hanya bibir yang komat-kamit), gaya batu (blep..blep..bicara sebentar lalu diam dan tenggelam kemudian pulang karena tak hapal). Semua peserta boleh memilih gayanya masing-masing  yang menarik dan mendukung penampilan.

Waktu: waktu yang disediakan adalah 7 menit. Sebagian besar menepati perjanjian dengan berpidato selama 7 menit. Namun ada beberapa peserta yang menghabiskan teks pidato kurang dari 7 menit karena beberapa hal: bahan pidatonya kurang panjang sehingga satu alinea diulang 5 kali, lupa di tengah jalan, atau bahkan terlalu panjang sehingga susah untuk dihapalkan dan yang keluar hanya pembukaan dan penutupan. Bagi peserta yang menepati waktu, kuberi nilai 80. Yang kurang, kuberi nilai sesuai prosentase kekurangannya, ada yang 50, 60, dan 70.

Diksi atau pilihan kata: variasi kata akan semakin menaikkan nilai. Boleh memakai bahasa serapan baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing asal penggunaannya tepat dalam kalimat. Ada yang memakai istilah bahasa inggris, misalnya “agent of social change”. Ada yang tak nyambung dalam kalimat, misalnya “kita harus mencari blogging di internet”. Ada yang memakai bahasa indonesia khas batang. “misale..., Iya o?”.


Ketepatan dengan tema: Sebagian peserta telah memaparkan pidatonya sesuai dengan tema. Ada tema lingkungan yang membahas kalijodo. Ada tema pendidikan moral yang membahas upacara bendera. Ada tema pemuda yang membahas pacaran. Ada tema pelestarian alam yang membahas sepeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar