alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Senin, 07 Maret 2016

BU IS CANTIK

“Bu Is cantik” itulah kesan pertama yang diungkapkan Pak Uji mewakili semua guru dan karyawan dalam acara Lepas Sambut Plt. Kepala sekolahku. Bu Is digantikan oleh Pak Habibi. Sebuah kalimat pendek yang mengandung bisa mematikan. Tak bisa dibayangkan perasaan seorang wanita dipuji dengan kata “cantik” di depan khalayak ramai.  Hingar bingar, gembira, bangga, terpuji, melambung, melayang-layang, mati gaya, mati rasa, speechless. Rayuan semacam itu dijamin akan menutup mata dan hati sang korban. Terbukti lontaran kata-kata “gemuk, gendut” yang dikatakan oleh Pak Uji berikutnya tak membuat si korban menjadi marah dan tersinggung. Alam bawah sadarnya masih terngiang-ngiang kata “cantik”. Huft, benar-benar deh… rayuan gombal gaya Romawi Ortodoks, menandakan bahwa sang perayu adalah mantan playboy cap kaki tiga kelas bintang lima.

Benar saja, dalam sambutannya Bu Is mengatakan, “Senior jangan mengatakan dirinya tua atau sebentar lagi pensiun tapi senior harus tetap berkarya. Buatlah karya yang bisa diingat ribuan tahun”

Nah lo…ini betul-betul sambutan berbalas. Kepada siapa lagi kalimat tersebut ditujukan kalau bukan kepada Pak Uji. Seharusnya… Pak Uji yang 4 tahun lagi pensiun pun kembang kempis dipuji dengan kata “senior bukan tua”. Apalagi sambutan ini ditutup dengan lagu “Cinta terbaik” milik Cassandra.

“Jujur saja ku tak mampu. Hilangkan wajahmu di hatiku…”

Ah... manis sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar