alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Sabtu, 12 Maret 2016

MANA GERHANANYA?

Catatan Rabu pagi 9 Maret 2016

Persiapan untuk mengikuti sholat kusuf dan menyaksikan gerhana matahari kulakukan dengan matang. Pukul 06.45 aku sudah berdandan, bersarung kotak-kotak, berbaju koko putih, dan berpeci hitam siap mengikuti sholat kusuf yang akan dimulai pada pukul 07.00. Tak lupa kukantongi sebuah kaca mata hitam dan kamera digital.

Kurang lebih 50 laki-laki dan perempuan telah berkumpul di mushola. Sebelum sholat, imam menerangkan tata cara sholat kusuf. Karena ada jama’ah yang belum paham, maka imam mengulanginya. Pada pukul 07.10 sholat dimulai. Karena aku juga baru pertama kali ikut sholat kusuf, maka aku mengikuti saja seluruh gerakan imam: 2 roka’at dengan masing-masing roka’at ada 2 ruku’ dan bacaan surat al-fatihah. Pukul 07.18 sholat selesai dan dilanjutkan dengan khotbah. Pada pukul 07.20 suasana semakin redup. Kulihat di luar mushola, daun-daun di pepohonan nampak berubah warna menjadi abu-abu, langit semakin gelap. Aku yakin inilah puncak gerhana itu. Aku ingin segera melompat keluar dari shaf tapi khotbah belum selesai. Aku tak konsentrasi lagi mendengarkan khotbah. Aku tak lagi menghadap ke mimbar tempat khotib. Mataku tengak-tengok ke kanan dan ke kiri. Suasana redup ini berlangsung sekitar 5 menit.

Pada pukul 07.40 khotbah selesai. Aku segera berdiri menerobos keluar. Kutinggalkan orang-orang yang sibuk bersalam-salaman. Segera kupakai kaca mata hitamku dan kusiapkan kamera digitalku. Aku segera menuju halaman mushola yang luas. Aku mendongak ke atas. Langit sudah terang.

Mana gerhananya?






Tidak ada komentar:

Posting Komentar