alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Minggu, 05 Januari 2020

KEPALA POCONG

(maaf, tanpa gambar)

Keluat dari mushola setelah sholat maghrib, Ken mendekatiku.

"Pakde, kata Lin tadi Lin lihat kepala pocong di pos kamling," lapor Ken
"Iya Pakde, tadi Lin ngomong gitu," tambah Kan
"Bohong itu, nggak ada kepala pocong di pos kamling," jelasku menenangkan suasana.

Perlu diketahui, pos kamling yang disebut berada di pertigaan sebelum rumah Ken dan Kan. Tentu saja, berita ini membuat mereka ketakutan.

"Ya sudah, ayo pulang bareng pakde," ajakku.

Akhirnya mereka berjalan pulang bersamaku. Sepanjang perjalanan mereka mencari solusi agar tidak diganggu pocong.

"Kita baca bismilah, pasti pocongnya takut," kata Ken
"Kita kan pakai peci. Peci ini nanti buat senjata melawan pocong," imbuh Kan.

Katika aku harus berbelok karena rumahku berada di sebelum pos kamling, aku harus menunggu dan memastikan mereka berhasil melewati pos kamling dengan selamat dan tidak ketakutan.

"Sana, Pakde tungguin dan lihatin dari sini," kataku sambil berdiri di depan rumahku.

Benar saja, mereka melewati pos kamling tanpa ketakutan. Alhamdulillah.

Namun, pada waktu sholat isya, mereka tidak berangkat ke mushola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar