alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Selasa, 28 Januari 2020

JALAN SEMAR MESEM



"Sekolahan ini jalan apa sih Pak?" tanya rekanku yang akan mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) di sekolahku
"Kenapa? tersesat ya?" kataku sambil nyengir.
"Wah muter-muter entah sampai mana tadi," jelasnya
"Wah, jadi banyak pengalaman dong," ejekku.
"Pengalaman yang menyebalkan," lanjutnya, "wong di kop surat jalan desa Rowobelang, ya kucari di google map jalan desa Rowobelang."
"Ketemu?" tanyaku
"Ketemunya balai desa Rowobelang.  Terus kucari SMA 2 Batang.  Kok ada di jalan semar mesem? Aku sempat nggak percaya, " lanjutnya.
"Tapi akhirnya sampai kan," ledekku
"Iya aku minta tolong orang untuk mengantar sampai sini."

Alamat sekolahku memang unik. Alamat resmi yang tertera di kop surat adalah jalan Desa Rowobelang tapi di google maps disebutkan jalan Semar Mesem. Semar mesem adalah nama ajian pemikat lawan jenis yang paling kondang seantero Jawa yang konon merupakan ajian peninggalan Ki Ageng Pemanahan yang awalnya digunakan untuk menundukkan musuh-musuhnya. Semar mesem ini sekelas dengan ajian Jaran Goyang dan Aji Pengasihan.

“Ingsun amateek ajiku si semar mesem, mut mutanku inten, cahyane manjing ono pilingananku,kiwo tengen sing nyawang ke giwang, opo maneh sing nyawang kang kumantil tumancep ingsanubariku yo iku si jabang bayine, welas asih
marang badan slirahku, songko kersaning Allah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar