alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Kamis, 12 Mei 2016

MAKASSAR (DOUBLE-S)

Setelah pengumuman kelulusan pada tanggal 7 Mei 2016, para siswa meminta Surat Keterangan Hasil Ujian Sementara (SKHUS) untuk mendaftar kuliah, mendaftar kerja atau mendaftar ulang di perguruaan tinggi negeri bagi mereka yang diterima melalui SNMPTN. SKHUS dikeluarkan oleh kepala sekolah karena Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) belum keluar. SKHUS berisi data siswa (nama, tempat dan tanggal lahir, NISN) serta nilai rata-rata raport, nilai Ujian Sekolah dan nilai Ujian Nasional.

Sebagai salah satu anggota tim pembuat SKHUS, aku bertanggung jawab atas kebenaran pengisian data siswa maupun nilai. Sebagai manusia biasa, ada saja kesalahan yang aku lakukan dalam pembuatan SKHUS. Maka, aku bersiaga untuk memperbaiki SKHUS yang salah setiap saat.

Pagi tadi, salah satu siswa mengajukan komplain kepadaku karena kesalahan tempat lahir.

“Saya lahir di Makasar Pak. Di SKHUS masih tertulis Batang, minta tolong untuk diperbaiki !”

Aku segera membuka data SKHUS di komputer untuk aku perbaiki. Aku ganti kata “Batang” menjadi “Makasar”

“Makasar, double-s Pak,” katanya setelah mengetahui aku menulis “Makasar”.
“Yang benar? Double-s?” kataku sambil menghentikan ketikanku.
“Iya Pak, double-s,” tegasnya.

Aku ragu. Segera aku menanyakan kepada Bapak Ibu guru yang ada di ruang guru.

“Bapak Ibu, Makasar itu s-nya satu atau dua?” tanyaku setengah berteriak.
“Satu Pak,” jawab mereka serempak
“Dua Pak,” sanggah siswa tersebut.

Karena penasaran, aku segera browsing di internet. Baru saja aku menulis Makas, telah muncul kata Makassar (double s). Bahkan, tak kutemukan kata Makasar (s tunggal). Oh, kemana saja aku selama ini. Mengapa baru tahu bahwa Makassar ditulis dengan double-s. Benar-benar kurang piknik !


Segera kuketik kata “MAKASSAR” (double s) dengan mantap.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar