Dalam
kegiatan Rapat Persiapan UKK pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016 pukul 10.00
WIB, Bu Tri memohon ijin untuk menyampaikan laporan keuangan.
Bu Tri adalah bendahara dari segala
bendahara atau juragan bendahara. Banyak kegiatan yang keuangannya dipegang
oleh Bu Tri: temongan, PGRI, evadir dan kantong semar.
Kantong
semar adalah istilah pengelolaan keuangan yang menampung tabungan para guru dan karyawan. Tabungan
ini tidak bisa diambil secara pribadi tapi pemanfataannya digunakan untuk
kegiatan yang bersifat komunal (bersama-sama), misalnya untuk piknik. Bu Tri menyampaikan
bahwa atas usulan Kepala Sekolah, mulai tahun ini istilah kantong semar diganti
menjadi kantong bagong agar isinya lebih banyak.
Pertanyaannya,
apakah kata kantong semar berasal dari kata kantongnya Si Semar? Apakah Semar dan
Bagong mempunyai kantong? Benarkah kantongnya Bagong lebih besar dari
kantongnya Semar?
Menganggap kantong semar berasal dari kata “kantong” dan “semar” adalah sebuah keanehan. Kantong semar adalah nama sebuah tanaman pemakan serangga bernama latin nepenthes. Dalam bahasa Inggris, tanaman ini disebut tropical pitcher plant yang berarti tanaman kendi dari daerah tropis. Bukan “Semar bag”. Tanaman ini mempunyai sulur berbentuk kantong yang berfungsi sebagai alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya yang masuk ke dalam.
Apabila Kantong
Semar dianggap sebagai kantongnya Semar (salah satu tokoh punakawan), dalam
sejarah pewayangan Semar tidak pernah membawa kantong ataupun memakai celana berkantong.
Oleh karena itu tak ada alasan yang mendukung bahwa kantong semar berasal dari
kata “kantongnya Semar”. Maka, aneh sekali apabila kantong semar diganti dengan
kantong bagong. Sama seperti Semar, Bagong yang dalam pewayangan Sunda dikenal
dengan nama Cepot atau Astrajingga dan dalam pewayangan Banyumasan dikenal
dengan nama Bawor pun tak pernah membawa kantong atau memakai celana
berkantong. Dia selalu telanjang dada, memakai kain batik kawung dan bersenjata
kudi.
Mungkinkah
ada alasan tertentu sehingga kantong semar diganti dengan kantong bagong?
Mungkinkah Bagong masa
kini tidak lagi memakai kain batik kawung dan telah berganti dengan celana
cargo yang berkantong banyak?
Bagong
Semar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar