alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Selasa, 01 Desember 2015

DAPODIK

Monggo siapa lagi?” tanyaku
“Saya Pak,” jawab bu Tri
“Saya setelah Bu Tri,” teriak bu Nita
“Bu Nita, saya setelah Bu Tri,” protes Pak Agus
“Ya sudah, saya setelah Pak Agus,” sambung bu Nita

Seperti itulah model antrian untuk mengisi Dapodik di sekolahku. Tak ada nomor urut, tak ada mesin pemanggil antrian tapi mereka dengan tetib mengantri untuk dikoreksi dan dimasukkan datanya di dapodik. Mereka hanya modal nge-cup antrian sebelumnya.

Aku sebagai operator Dapodik yang menangani Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) duduk dengan tenang di kursiku. Bu Tri sudah siap dengan segepok file berisi data. Selanjutnya aku bacakan satu per satu data yang tersedia. Sementara Bu Tri yang duduk di sebelahku membuka berkas untuk mencocokkan data dengan berkas yang ada. Data yang harus dimasukkan adalah data diri, keluarga, diklat, riwayat jabatan, riwayat gaji berkala, diklat dan sebagainya. KTP, NPWP, sertifikat pendidik, data keluarga, Ijazah, transkrip nilai, SK jabatan, SK gaji berkala dibuka satu per satu. Persis seperti PUPNS. Bedanya, dalam PUPNS, setiap PNS harus mengisi sendiri-sendiri, sementara dapodik operator lah yang mengisinya. Jadi, aku mengerjakan pekerjaan yang sama dua kali.

Kadang aku bertanya-tanya: Kenapa dapodik ini tidak mengambil dari data PUPNS? Kan kemdikbud bisa pinjam ke BKN, kan sama-sama milik negara. Kenapa tidak dikerjakan bersama? Ah.. mungkin yang menangani beda, proyeknya beda dan anunya juga beda. Wallohu a’lam.

Data Pokok Pendidikan atau Dapodik adalah sistem pendataan skala nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional, yang merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif. Data Pokok Pendidikan tidak hanya data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) tapi juga data siswa yang ditangani oleh Bu Ema dan sarana prasarana serta kurikulum ditangani oleh Mas Eko. 

Tepat pukul 24.00 tanggal 30 Nopember 2015 program dapodik ditutup. Tugasku juga selesai.  Walaupun masih ada beberapa data PTK yang belum dikoreksi, setidaknya data guru penerima tunjangan sertifikasi telah ter-input dan telah dikoreksi semua. Hal ini karena tunjangan sertifikasi tahap ke-4 (bulan Oktober, Nopember dan Desember 2015) direncanakan dicairkan berdasarkan pada data dapodikmen. Selanjutnya untuk mengecek hasil input, setiap PTK dapat membuka http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.id


Sebagaimana PUPNS, sebagai operator dapodikmen aku juga sangat berharap beberapa hari ke depan ada penandatanganan penerimaan honor. Wallohu a’lam juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar