alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Minggu, 06 Desember 2015

FATWA MBAH MAIMUN



Firman Allah dalam surat al Baqarah ayat 174:

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyi-kan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

Imam Al-Ghazali juga mengatakan bahwa mengajarkan ilmu merupakan kewajiban agama bagi setiap orang alim (berilmu), maka seorang guru tidak boleh menuntut upah atas jerih payahnya mengajarnya itu. Seorang guru harus meniru Rasulullah SAW.yang mengajar ilmu hanya karena Allah, sehingga dengan mengajar itu ia dapat bertaqarrub kepada Allah. Demikian pula seorang guru tidak dibenarkan minta dikasihani oleh muridnya, melainkan sebaliknya ia harus berterima kasih kepada muridnya atau memberi imbalan kepada muridnya apabila ia berhasil membina mental dan jiwa. Murid telah memberi peluang kepada guru untuk dekat pada Allah SWT.

Bahkan, salah satu perbuatan mencuri yang halal adalah mencuri ilmu. Maka bagaimana mungkin, sesuatu yang dicuri saja halal, apalagi diminta, ya logikanya, harus diberikan. Tanpa Imbalan.  Ingat....tanpa imbalan.

Bagimana caranya? Aku sudah mendapat gaji bulanan dan tunjangan sertifikasi dan itu aku harapkan setiap bulannya. Aku mencoba membayangkan seandainya aku tak digaji sebulan saja atau tunjangan sertifikasiku tak keluar. Maukah aku? Ikhlaskah aku? Berat. Ikhlas menjadi guru tanpa mengharapkan gaji? Haruskah aku mengikuti saran dari Mbah Maimun?

“Kalau ada usaha sampingan, walaupun ada gaji bulanan, kan sudah bukan menjadi tuntutan, bukan menjadi harapan. Besok kalau usahamu sudah besar, gaji gurumu bisa diberikan kepada orang yang membutuhkan, biar barokah,” jawab kyaiku ketika aku bertanya kepada beliau.

Mulai sekarang, dengan niat bulat aku buka usaha sampingan : jualan sprei dan tupperware.

Ayo.. dipilih dipilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar