Firman Allah dalam
surat al Baqarah ayat 174:
إِنَّ
الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ
ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ
وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyi-kan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya
dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak
menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada
mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa
yang amat pedih.
Imam Al-Ghazali juga mengatakan
bahwa mengajarkan ilmu merupakan kewajiban agama bagi setiap orang alim
(berilmu), maka seorang guru tidak boleh menuntut upah atas jerih payahnya
mengajarnya itu. Seorang guru harus meniru Rasulullah SAW.yang mengajar ilmu
hanya karena Allah, sehingga dengan mengajar itu ia dapat bertaqarrub kepada
Allah. Demikian pula seorang guru tidak dibenarkan minta dikasihani oleh
muridnya, melainkan sebaliknya ia harus berterima kasih kepada muridnya atau
memberi imbalan kepada muridnya apabila ia berhasil membina mental dan jiwa.
Murid telah memberi peluang kepada guru untuk dekat pada Allah SWT.
Bahkan, salah satu perbuatan
mencuri yang halal adalah mencuri ilmu. Maka bagaimana mungkin, sesuatu yang
dicuri saja halal, apalagi diminta, ya logikanya, harus diberikan. Tanpa
Imbalan. Ingat....tanpa imbalan.
Bagimana caranya? Aku sudah mendapat gaji bulanan dan tunjangan sertifikasi dan itu aku harapkan setiap bulannya. Aku mencoba membayangkan seandainya aku tak digaji sebulan saja atau tunjangan sertifikasiku tak keluar. Maukah aku? Ikhlaskah aku? Berat. Ikhlas menjadi guru tanpa mengharapkan gaji? Haruskah aku mengikuti saran dari Mbah Maimun?
“Kalau ada usaha sampingan,
walaupun ada gaji bulanan, kan sudah bukan menjadi tuntutan, bukan menjadi
harapan. Besok kalau usahamu sudah besar, gaji gurumu bisa diberikan kepada
orang yang membutuhkan, biar barokah,” jawab kyaiku ketika aku bertanya kepada
beliau.
Mulai sekarang, dengan niat bulat
aku buka usaha sampingan : jualan sprei dan tupperware.
Ayo.. dipilih dipilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar