alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Minggu, 08 November 2015

SISWAKU TINGGAL SEPAROH

Selesai sholat istisqo, aku pulang ke rumah untuk ganti pakaian. Dan aku segera ke sekolah untuk melaksanakan tugas. Karena seluruh siswa mengikuti sholat istisqo di alun-alun maka jam sekolah dimulai pukul 08.30. Jam pelajaran hari ini dipola waktu artinya jam pelajaran tetap 8 jam dan setiap jamnya dikurangi menjadi 35 menit.

Dengan langkah mantap, aku menuju kelas XI IIS 4. Sesampai di kelas, aku disambut riuh oleh para siswa.

“Kosong aja Pak, banyak yang tak berangkat,” kata mereka.
“Lha kok?” tanyaku penasaran, “ayo berdo’a dulu”

Setelah berdo’a, aku absen siswaku satu per satu. Hanya 18 anak yang berangkat dari 36 siswa.

“Pada kemana nih? Bukannya tadi ikut sholat istisqo semua?” tanyaku
“Iya Pak tadi waktu di alun-alun sih lengkap, tapi setelah selesai sholat pada pergi entah kemana”

Ternyata kasus ini tidak hanya menimpa kelasku. Kelas-kelas yang lain juga sama. Yang paling parah adalah kelas XII. Yang berangkat hanya 10-15 %. Kelas XI masih lumayan hanya 50 %. Dan kelas X tentu saja lengkap 100 %. Soalnya mereka masih takut membolos dan semoga selalu takut untuk membolos.

Demi menghadapi kelasku yang tinggal separoh, aku tidak memberi materi pelajaran karena aku tak mau mengulangi materi yang sama pada pertemuan yang akan datang. Untuk itu, aku hanya bercerita tentang pengalaman hidupku. 

Tumben, siswa-siswaku diam. Mereka betul-betul mendengarkan ceritaku dengan seksama. Tak seperti ketika mereka mendengarkan pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar