alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Sabtu, 26 November 2016

HIDA

“Pak, lihat tulisan itu,” kata Hida sambil menunjuk ke selembar kertas HVS yang digantung di antara karya-karya siswa yang lain.  Aku mengamati tulisan tersebut:

“Dari Kelas XI MIPA 2?” tanyaku heran karena aku tidak mengajar di kelas XI MIPA 2.
“Iya Pak,” jawab Hida
“Siapa yang buat?” tanyaku lagi
“Saya Pak,” jawabnya
“Ya Allah Hid, kamu baik sekali. Makasih ya doanya,” kataku
“Iya Pak, sama-sama,” jawabnya

Aku menyalaminya dan Hida mencium tanganku. Dia adalah salah siswaku di kelas X tahun lalu. Di kelas XI, aku tidak lagi mengajarnya karena pelajaran lintas minat di kelas XI MIPA 2 bukan Bahasa Perancis. Dulu di kelas X, dia adalah siswa pertama yang aku hapal namanya, Hida Chaerunnisa. Entah kenapa aku langsung hapal namanya padahal nama teman-temannya yang lain sering kulupa atau tertukar dengan lainnya. Mungkin faktor tubuhnya yang agak gemuk sedikit? Mungkin. Atau mungkin lesung pipitnya di wajahnya ketika senyum?  Bisa jadi. Tapi mungkin juga bukan karena faktor ini.

Siswa penggemar novel ini sekarang menjadi salah satu pengurus OSIS. Kemampuannya untuk bergaul secara fleksibel, sopan, dan menghormati kawan memudahkannya dalam berorganisasi. Suaranya yang serak-serak basah dan empuk menjadi andalannya untuk menempati posisi protokoler di setiap upacara bendera sekolahku.

Gadis berzodiak libra ini adalah anak yang ceria. Senyumnya tak pernah hilang dari wajahnya. Tutur katanya sopan lebih sering diucapkan menggunakan Bahasa Jawa halus (kromo inggil) untuk berbicara dengan guru-gurunya. Sesuai namanya ‘chaerunnisa’ (wanita yang baik), gadis hitam manis ini selalu mendorong teman-temannya untuk berbuat baik dan menjaga sopan santun. Hitam manis? Ya, dia adalah gadis hitam manis. Walaupun kata orang, kalau hilang hitamnya tinggal manisnya dan kalau hilang manisnya tinggal hitamnya. Hida lain. Kalau hilang hitamnya atau bahkan hilang manisnya, bukan masalah, sopan santun dan budi pekertinya tak akan hilang darinya dan tetap menjadi kenangan. Mungkin ini juga menjadi salah satu  penyebab aku langsung hapal namanya.


Semoga Hida juga sehat-sehat, tetap semangat, sukses selalu, jadi anak yang sholihah dan tetap menjadi chaerunnisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar