alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Senin, 07 November 2016

DILARANG KELUAR SEBELUM WAKTU HABIS

Waktu menunjukkan pukul 06.15 WIB. Try out ujian nasional 1 untuk kelas XII baru berjalan 15 menit, tiba-tiba Mba Desi, salah seorang staf Tata Usaha masuk ruanganku sambil membawa selembar kertas.

“Tolong diumumkan Pak,” kata Mba Desi

Kubaca sebentar tulisannya: “Peserta tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum waktu habis. Sesuai dengan Tata Tertib Peserta nomor 16". Tanpa banyak tanya, aku segera membacakan tulisan tersebut.

“Aghhh,” sambut para peserta try out riuh.

Aku tak menanggapi keriuhan para peserta try out tersebut. Mba Desi segera keluar membawa selebaran tersebut utuk diumumkan ke ruang berikutnya. Aku kembali duduk di kursi pengawas. Suasana yang masih pagi, dingin dan hening Aku memilih untuk mengobrol dengan Bu Tarmi, rekan pengawas.

Waktu menunjukkan pukul 07.15 WIB.
Aku berkeliling ruangan untuk memeriksa kartu peserta satu per satu.

“Sudah selesai?” tanyaku kepada salah satu peserta.
“Sudah Pak,” jawabnya

Nah, sekarang, aku baru tersadar. Kata-kata yang biasanya aku ucapkan setelah mendengar jawaban ini adalah : “Ya sudah dikumpulkan kemudian keluar”. Namun kali ini, kata-kata tersebut tak sempat keluar dari mulutku karena aku teringat selebaran yang dibawa Mba Desi tadi.

“Capek Pak duduk terus,” kata peserta tadi.
“Kan sudah aturannya seperti itu. Tidak boleh kelur sebelum waktu habis,” kataku

Tapi aku penasaran mengapa aturan itu harus dipertegas kembali dan diperketat. Padahal aturan ini biasanya relatif fleksibel. Peserta try out yang sudah selesai mengerjakan soal diperbolehkan untuk keluar. Ada apa ini?

“Kenapa bu, kok mereka tidak boleh keluar sebelum waktu habis?” tanyaku kepada bu Tarmi.
“Soalnya kemarin, pas pelajaran matematika, pukul 06.30 sudah pada keluar. Hanya setengah jam mereka mengerjakan 40 soal matematika.
“Oh itu tho penyebabnya. Saya tidak tahu bu, kemarin saya tidak ada jadwal mengawasi. Mungkin soalnya mudah bu. Jadi mereka bisa mengerjakan secepat itu,” kataku
“Ya tak mungkin. Secepat-cepatnya mengerjakan matematika ya tak secepat itu,” jawab beliau.

Waktu menunjukkan pukul 07.45 WIB.
Aku kembali berkeliling ruangan untuk menghilangkan rasa kantuk dan rasa capek karena duduk terus.

“Sudah boleh keluar ya Pak?” rengek salah peserta try out.
“Belum. 15 menit lagi,” jawabku
“Jenuh Pak. Kan sudah selesai,” kata dia
“Ini salah kalian kenapa kemarin 30 menit sudah keluar,” jelasku
“Soalnya susah Pak. Dipikir juga percuma Pak. Nggak bisa mengerjakan. Yang penting lembar jawabnya diisi penuh,”
“Ya sudah, tak usah protes. Anggap saja duduk hari ini untuk mengganti duduk hari kemarin,” kataku
“Tapi sudah tepos bokongnya nih Pak,” desaknnya
“Tunggu sampai pukul 08.00,” jawabku


Dalam hati aku berkata: “emangnya kalian doang yang bokongnya tepos. aku juga nih”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar