Mulai tanggal 1 Oktober 2014 diberlakukan absensi
menggunakan finger print, sebuah alat absensi dengan sidik jari dan scan mata. Dengan
deg-degan, aku berdiri di depan mesin finger print. Ada sebuah layar mungil. Di
sebelah kiri ada angka 06.43 yang menunjukkan jam, di sebelah kanan ada gambar
sketsa wajah. Kutatap dalam-dalam mesin itu. Wajahku muncul di layar mungil
sebelah kanan. Karena arah menghadapku kurang pas dan mataku belum muncul di
layar, mesin berbunyi, “tut” dan muncul tanda silang di layar sebelah kiri. Kuulangi
sekali lagi, kuhadapkan wajahku dengan tepat di depan mesin. Kulihat wajahku
lengkap ada di layar. Di cekungan sebelah kanan layar ada lampu hijau menyala.
Kuletakkan jari telunjuk kananku di
tempat itu. Rasanya hangat. Kemudian terdengar suara “Thankyou” dan muncul gambar
sidik jari di sebelah kiri serta data diriku, NIP, Nama, tulisan Verified di
sebelah kanan. Kuhirup nafas panjang dan kukeluarkan dengan puas. Lega. Tanpa
sadar, senyumku mengembang (jadi cengar-sengir sendiri seperti kawanku yang
setiap pagi teriak-teriak di depan toko enderdil sepeda). Bagaimanapun, ada sebuah
sensasi setelah berhasil mengawali absensi dengan mesin yang aneh ini.
Mesin finger print ini beroperasi secara online. Absen datang
dibuka dari pukul 06.15 sampai dengan 07.00. Absen pulang dibuka dari pukul
14.00 sampai dengan pukul 15.30. Kecuali pada hari jum’at dan hari sabtu. Pada hari
Jum’at absen pulang dibuka pada pukul 11.00. dan pada hari Sabtu dibuka pada
pukul 12.30. Setiap guru harus datang sebelum jam 07.00 dan pulang setelah jam
14.00. untuk itu, kita harus menunggu setengah jam untuk melakukan finger print
karena sekolah usai pada pukul 13.30. Hal ini berkaitan dengan aturan jam kerja
PNS 37,5 jam per minggu. Jadi setiap hari, PNS harus bekerja 7 jam dari hari senin
sampai hari kamis, 4 jam pada hari jum’at, dan 5,5 jam pada hari sabtu.
Dengan adanya finger print ini, kini ada kegiatan baru di
sekolahku: makan siang bersama. Cacing-cacing di perut tak bisa kompromi dan
tak mau tahu dengan finger print. Jadwal makan siang mereka harus tepat waktu. Terpaksa
deh... isi kantin sekolah yang tinggal sisa-sisa terpaksa kami sikat juga.
Anggaran jadi membengkak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar