alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Jumat, 27 Maret 2020

DILARANG MASUK


"Eits... jangan masuk. Ada corona," teriakku kepada Ken dan Kan yang tiba-tiba mau masuk ke rumahku.

Spontan mereka menghentikan langkahnya. Mereka berhenti di depan pintu gerbang.

"Emangnya kenapa Pakde?" tanya Ken
"Lagi ada corona. Nggak boleh dekat-dekat dengan orang lain, nanti bisa ketularan corona. Bisa sakit," jawabku
"Kita nggak sakit kok," jawab Kan
"Pakde juga nggak sakit. Tapi nggak boleh dekat-dekat. Bahaya. Soalnya coronanya nggak kelihatan," kataku

Rupanya mereka bergeming. Walaupun biasanya mereka dengan bebas masuk ke rumahku untuk melihat ikan di kolam belakang, kali ini mereka tak berani menerobos laranganku.

"Aku nggak sakit kok," kata Kan berusaha meyakinkanku supaya tetap diperbolehkan masuk.
"Jangan Kan. Nanti bisa mati seperti orang-orang di luar negeri," desak Ken.

Rupanya Ken sedikit-sedikit sudah mendengar berita tentang corona, entah itu dari televisi atau dari informasi lainnya.

"Kucoba mendekat ya," kata Kan dengan pelan-pelan mendekat kepadaku.
"Nggak boleh dekat-dekat. Ayah sama bunda kalian juga sudah bilang kan jangan dekat-dekat dengan orang lain," imbuhku.
"Iya Kan, nanti bisa mati lho," teriak Ken.
"Aku nggak mati. Nih," kata Kan melangkah maju dan sekarang posisinya sudah berada kurang lebih dua meter dariku.
"Sekarang nggak mati. Nanti kalau  ketularan, bisa mati lho," kata Ken.
"Iya pokoknya sekarang nggak boleh dekat-dekat dengan Pakde," imbuhku

Kan mundur lagi.

"Tapi aku selalu dekat-dekat sama Ken kok nggak mati?" tanya Kan masih penasaran.
"Soalnya kalian dari dulu sudah dekat-dekat," jawabku beralasan.

Sebenarnya sangat sedih melarang mereka bermain. Tapi kondisi seperti ini tak bisa dihindari dan mudah-mudahan mereka sedikit demi sedikit memahami tanpa mengurangi kebahagiaan.

"Ken, kayaknya kita dibohongi," kata Kan kepada Ken sambil pergi dan Ken diam saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar