Sabtu, 07 Maret 2020
CUI
Cui (bukan ciu ya) adalah wadah berbentuk bulat yang terbuat dari bambu. Wadah ini digunakan untuk memasak pindang. Pembuatan cui berkembang seiring dengan perkembangan industri pembuatan pindang. Selama pindang disukai oleh masyarakat, industri cui tak akan mati.
Cui belum bisa digantikan dengan wadah lain seperti wadah dari plastik. Selain murah, cui yang terbuat dari bambu sangat ramah lingkungan.
Industri cui dan pindang ibarat asam dan garam yang bertemu di kuali. Bambu yang banyak terdapat di gunung bertemu ikan di kuali pembuatan pindang.
Tidak semua orang bisa membuat cui karena dibutuhkan keterampilan dalam membelah bambu menjadi tipis-tipis (nyeseti dan nyuwiri) dan menganyamnya. Industri cui berdiri di desa-desa tempat banyak tumbuh bambu. Satu buah cui dihargai Rp. 1.400 di tingkat perajin.
Namun sayang, mungkin karena harga yang murah inilah, banyak geberasi muda yang tak mau mewarisi dan melanjutkan keterampilan membuat cui yang dimiliki oleh orang tuanya secara turun-temurun ini. Banyak pekerjaan di luar sana yang lebih menarik bagi anak muda.
Semoga suatu saat ada terobosan agar industri cui ini tidak berhenti seiring bergantinya generasi. Salah satunya dengan meningkatkan harga cui, industrialisasi (mendirikan pabrik) cui, dan menggalakkan makan pindang agar pindang semakin laris, cui pun semakin manis.
Oleh karena itu, mari makan pindang tapi jangan sama cuinya. Bisa kloloden! (Bahasa Indonesianya "kloloden" apa ya?)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar