alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Rabu, 21 November 2018

MAULUDAN


“Pak Bas duluan. Nanti kami mengikuti,” jawab salah satu anggota group rebana ketika aku menyurh anak rebana untuk melantunkan sholawat awal. Sebelumnya Pak Yayan telah memimpin pembukaan kegiatan pembacaan kitab Al Banzanji dengan membaca Fatihah bersama. Perlu diketahui, baru pertama kalinya sekolahku mengadakan kegiatan pembacaan kitab Maulidul Barzanji untuk memperingati Maulud Nabi tahun ini yang berlangsung pada hari Senin, 19 November 2018. Maulud Nabi sebelumnya biasanya diisi dengan kegiatan lomba-lomba dan pengajan umum.

“Pak Yayan sekalian langsung saja Ya Robbi Sholli...,” kataku kepada Pak Yayan sambil menahan microphone di tangannya. Ya Robbi Sholli adalah syair sholawat di awal kitab Al Barzanji yang biasanya diiringi dengan rebaana.

“Serahkan saja ke anak-anak rebana,” jawab Pak Yayan. Aku pun beralih perhatian kepada group rebana.
“Ayo...kalian yang melantunkan sholawat,” kataku.
“Pak Bas yang memulai sholawat dulu, kami yang mengiringi,” jawab mereka.

Begini nih kalau sebelumnya belum ditentukan pembagian tugasnya masing-masing. Daripada lempar sana lempar sini, akhirnya aku mengalah dan mengambil alih microphone dari tangan Pak Yayan. Aku mulai melantunkan syair “Yaaa..Robbi shooolli ‘ala Muhammad...” dengan suara parau-parau banjir. Asli, aku kurang percaya diri dengan suaraku sendiri. Entah suara jenis apa suaraku ini. Pokoknya, tidak pas untuk urusan nada dan irama. Tetapi apa boleh buat, aku harus melakukannya supaya acara ini tidak berhenti sampai di sini.



Selesai kulantunkan sholawat awal, kuberi kesempatan anggota group rebana untuk memulai membaca pembukaan kitab Al-Barzanji. Lagi-lagi, mereka saling tunjuk satu sama lain. Aku pun harus mengalah lagi. Aku membaca pembukaan kitab Al-Barzanji.

“Laqod jaa akum rosuulun min anfusikum ‘azizun ‘alaihimma ‘anittum hariisun... dilanjut  Al jannatu wana’iimuha sa’du limayyusholli wa yusallim.... dilanjut Abtadiul imlaa i bismidzaatil ‘aliyyah,”


Akhirnya satu halaman pembukaan selesai. Kuserahkan sepenuhnya kepada Pak yayan untuk meneruskannya.  Giliran berikutnya adalah Mas Slamet, Pak Nurrochim, dan Pak Chundori sekalian doa.

Alhamdulillah, pembacaan kitab Al-Barzanji selesai dengan sukses.

Dilanjutkan dengan Mau’idhotul Hasanah yang disampaikan oleh Pak Chundori. Pak Chundori menceritakan tentang keutamaan-keutamaan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Beberapa hadits yang melandasi adanya peringatan Maulud Nabi dijelaskan. Juga diisi dengan renungan oleh Nanda. Nanda membacakan puisi yang menyadarkan para siswa untuk kembali merenungi segala dosa yang telah dilakukan kepada sesama teman, kepada guru, dan kepada orang tua.

Kegiatan Maulud nabi dilanjutkan dengan lomba-lomba yaitu lomba da’i, kaligrafi, tartil dan adzan.

Yang menilai masing-masing lomba ini adalah juri tunggal. Juri da’i adalah Pak Yayan, juri kaligrafi adalah Pak Supbechan, juri tartil adalah Bu Uswatun Khasanah dan juri adzan adalah Mas Slamet. Sudah menjadi kesepakatan umum bahwa keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. Maka, tunggu saja pengumuman pemenangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar