Foto, kata-kata, dan peristiwa kenangan bersama Bu Tri berseliweran
di medsos kelas XII MIPA 3. Maklum, mulai hari Senin tanggal 29 Oktober 2018 Bu
Tri sudah harus menjalankan tugas di tempat baru, SMAN 1 Kroya. Kabar yang mendadak ini tentu membuat shock para siswa Kelas XII MIPA 3 dimana Bu Tri
menjadi wali kelasnya.
“Plonga-plongo, oon, isuk-isuk wis klentrak-klentruk kurang
gizi,” ungkapan khas Bu Tri untuk membakar semangat anak didiknya diunggah
berkali-kali oleh para siswa.
Hari Jum’at sebelumnya, tanggal 26 Oktober 2018 saat aku mengajar, aku dikabari cerita siswa-siswi
kelas XII MIPA 3 bahwa pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2018 mereka akan mengadakan piknik dan bakar-bakar ikan di pantai
Depok bersama Bu Tri.
“Pak Bas ikut boleh nggak?” tanyaku
“Enggak boleehhh,” jawab mereka serempak seakan-akan acara itu
hanya milik mereka dengan Bu Tri.
“Pelit,” jawabku
Dan ternyata acara itu gagal karena pada hari Minggu Bu Tri
sudah harus menuju ke Kroya. Jangankan para siswa, rekan-rekan guru pun baru
tahu kepindahan Bu Tri pada hari Sabtu malam. Bu Tri baru bisa berpamitan melalui group di
Watshapp karena panggilan tugasnya mendadak.
“Ohh...sungguh merana,” kataku menyindir mereka ketika aku
masuk kelas mereka pada hari Selasa, “makanya, jadi orang jangan pelit-pelit.”
“Jangan gitu dong Pak. Kami sudah tidak punya wali kelas.
Jangan tambah kesedihan kami.” Kata mereka.
Hari ini, aku mengajar dengan lesu. Raut muka anak-anak di
depanku masih nampak sedih. Mutasinya Bu Tri ke SMAN 1 Kroya membawa kesedihan
yang begitu mendalam. Siswa-siswi kelas XII MIPA 3 seperti anak ayam yang
kehilangan induknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar