“Ulangi,” teriak kepala sekolah dari podium, “menyanyinya tidak kompak. Yang tidak hafal lebih
baik diam”.
Lagu “Hyme Guru” dinyanyikan dengan tidak kompak. Antara peserta upacara di
belakang dan di depan bersahut-sahutan. Peserta upacara yang depan pasti menyanyikan
lagu dengan tepat sesuai dengan aba-aba dirigen. Sedangkan peserta upacara di belakang,
karena mereka tidak bisa melihat gerakan tangan dirigen, maka mereka menyanyi
dengan agak lambat. Kacau jadinya.
Gryshelva Yolanda sebagai dirigen yang sedang kembali menuju
tempatnya, terpaksa berhenti dan berbalik. Untuk lagu yang dinyanyikaan
bersama-sama oleh seluruh peseta upacara, dirigen menghadap ke peserta upacara,
bukan ke arah tim paduan suara. Kembali menghadap ke arah peserta upacara, Gryshelva
Yolanda mulai memberi aba-aba lagi “tanpa tanda jaaa...sa”
“Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru....” Lagu Hymne Guru
berkumandang dengan hikmat. Kali ini, para siswa peserta upacara hari guru
tahun 2018 menyanyikan lagu “Hymne Guru” dengan kompak.
Tahun ini, karena 25 November 2018 jatuh pada hari Minggu
maka upacara Hari Guru dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 November 2018.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,
upacara tahun ini tidak melibatkan guru sebagai petugas. Petugasnya adalah
pengurus OSIS. Selain karena belum dipersiapkan dan belum latihan, juga karena bertepatan
dengan kegiatan PAS (Penilaian Akhir Semester). Namun demikian, makna
peringatan kali ini tidak berkurang.
Setelah dibacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI oleh pembina upacara, para siswa yang diwakili oleh Khotibul Umam sebagai Ketua
OSIS memberikan bucket bunga untuk kepala sekolah, kepada satu orang guru dan kepada
satu staf TU yang tahun ini akan pensiun serta memberikan sebuah kado. Setelah acara
pemberian bucket bunga dan kado, kepala sekolah melepaskan balon beruntai pita
bertuliskan “Teacher’s Day”.
Pak Habibi, Ibu Roewati, Pak Taufiq, Khotibul Umam (dari kiri ke kanan)
Pemberian kado
Pelepasan balon
Tepuk tangan bergemuruh.
Upacara diakhiri dengan menyanyikan lagu “Terima Kasih Guruku”.
Terima Kasihku
Ku Ucapkan
Pada Guruku
Yang Tulus
Ilmu Yang Berguna
Slalu Di Limpahkan
Untuk Bekalku Nanti
Setiap Hariku
Di Bimbingnya
Agar Tumbuhlah Bakatku
Kan Ku Ingat Slalu
Nasihat Guruku
Trima Kasihku Guruku
Lagu ini juga dinyanyikan bersama-sama oleh seluruh siswa peserta
upacara dengan syahdu.
Saat lagu “Terima Kasih Guruku” berkumandang, Mega
Elisya membacakan sebuah puisi.
Wuihhh... terharu sekali. Serasa mau nangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar