Baru saja aku tiba di Kelas, para siswa sudah riuh rendah saling
berebut untuk bicara.
“Pak, anak Bapak pinter ya Pak. Juara satu se-Kabupaten,”
kata salah satu siswa di sebelah kiri
“Anak Bapak cantik ya Pak,” kata siswa yang lain.
Aku tak mengerti dengan pembicaraan mereka.
“Hai... kalian tahu dari mana anak saya juara satu dan
cantik?” tanyaku penasaran.
“Tadi fotonya ditayangkan pakai LCD Pak,” jawab Leli
“Siapa yang menayangkan?” tanyaku lebih lanjut.
“GO Pak,” katanya lebih lanjut.
“Oh... GO. Iya anak saya les di GO. Kebetulan nilai Ujiannya
tertinggi se-kabupaten. Jadi, dijadikan bintang iklan,” jelasku.
Dua jam sebelum aku masuk di kelas ini, ada tes kemampuan
belajar yang diselenggarakan oleh salah satu lembaga bimbingan belajar dan
tentu saja sekalian berpromosi. Mungkin karena kebetulan anakku memperoleh
nilai ujian tertinggi tingkat SD se-kabupaten, maka menjadi sarana paling efektif
untuk promosi.
“Cantik ya Pak,” celetuk salah satu siswa laki-laki
“Kalau itu gen dari ayahnya,” jawabku
“Huuuuu,” protes mereka serempak.
“Dapat honor dong Pak?” tanya yang lain
“Bukan honor tapi hadiah 1.250.000 rupiah,” jawabku
“Wah hebat ya,” gumam yang lain
“Apa sih resepnya jadi pintar Pak?” tanya yang lain.
“Ya belajar lah,” jawabku singkat
Cukup. Pelajaranpun segera kumulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar