alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Kamis, 18 September 2014

PILKOSIS (pilihan ketua dan wakil ketua OSIS)


Kampanye calon ketua dan wakil ketua OSIS ramai sekali. Kampanye ini dilaksanakan setelah apel pagi. Tiga kandidat ketua dari kelas XI dan tiga kandidat wakil ketua OSIS dari kelas X menyampaikan visi misinya memimpin OSIS tahun pelajaran 2014 / 2015. Ketua dan wakil ketua dipilih secara terpisah, bukan satu paket. Mereka adalah siswa-siswa terbaik SMA ini. Sebelum mereka jadi kandidat, beberapa tahap seleksi mereka lalui. Dari tahap pendaftaran, semua siswa diberi kesempatan untuk mendaftarkan diri. Tanpa sogokan atau uang muka pastinya. Kemudian, tahap seleksi. Ada dua kali seleksi, tes tertulis dan "fit and proper test", bukan "duit and koper test" seperti  di seleksi pemilihan calon yang lain lho ya....  Tes tertulis diawasi secara ketat oleh pengurus OSIS lama. Fit and proper test dilakukan langsung oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan pembina OSIS. 
Kembali ke kampanye.
Kesempatan pertama diberikan kepada para calon wakil ketua. Kesempatan kedua diberikan kepada calon ketua. Aku merasa ada sesuatu yang janggal dalam pidato mereka. Tak ada satu calon pun yang mengatakan “Pilihlah Aku”. Benar-benar rendah hati. Padahal fungsi kampanye adalah untuk menarik massa untuk memilih mereka. Jauh berbeda dengan pileg dan pilpres yang selalu mengatakan “Pilihlah aku”. Juga tak ada black campaigne “jangan pilih dia karena dia jelek, miskin, kurus, bulukan, jorok, dll”.
Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS ini dijamin LUBER dan JURDIL. Tanpa TPS. Cukup dari kelas ke kelas, para pengurus KPPS berkeliling untuk mengambil suara. Tidak perlu menunggu serangan fajar atau bagi-bagi sembako, semua civitas akademika diberi kesempatan memilih. Cukup dengan lembaran kertas ukuran 5 x 10 cm, para pemilih menuliskan nama ketua dan wakil ketua pilihan mereka. Tidak ketinggalan para guru dan staf Tata Usaha.
Ini lah demokrasi sesungguhnya. Dengan cara ini pasti muncul pemimpin yang hebat seperti yang diharapkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso sung Tuladhaa, Ing Madya mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. (Di depan memberi contoh, di tengah membangun prakarsa dan bekerjasama, di belakang memberikan dorongan dan daya semangat). Semoga bisa ditiru oleh Indonesia.Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar