Event tahunan ini lagi-lagi
diselenggarakan di gedung wanita di kotaku. Gedung yang entah kenapa dinamakan
wanita, bukan pria. Mungkin agar lebih melankolis saja. Atau karena di
kota-kota lain juga ada gedung wanita? jadi sekedar ikut arus. Atau karena
jaman orde baru ada kementerian peranan wanita?. Seandainya gedung ini
didirikan sekarang pasti namanya gedung perempuan karena kementeriannya
berganti nama pemberdayaan perempuan. Entahlah...
Semarak Pesta Buku yang
diselenggarakan oleh perpustakaan daerah ini nampak semakin ramai. Di
hari
kedua ini saja, jalan di arena Semarak Pesta Buku padat merayap. Maklum juga
lokasinya hanya di gedung yang luasnya kurang lebih hanya setengah
lapangan bola. Kakiku
sudah 3 kali terinjak dan 5 kali menginjak kaki orang. Untung saja tak
ada reaksi
negative karena semua maklum akan keadaan.
Aku, istriku dan kedua anakku
antusias memilih buku. Aku menemukan 5 novelnya Pramudya Ananta Toer. Aku beli
tiga saja, mengingat anggaran. Anak sulungku membeli novel Radikyus Makan Kakusnya
Raditya Dika, 2 buku Kecil-kecil punya karya, dan the hunger game II dan buku-buku pelajaran sekolah. Si kecil
memilih buku mewarnai, ensiklopedi hewan dan komik. Istriku lebih religius. Dia
membeli buku mendidik anak ala Islam, Ali bin Abi Thalib dan Al-Qur’an Al-Hakam, terjemahan per
kata disertai asbabunnuzul serta beberapa hukum.
Sebagian besar buku yang kami
beli adalah fiksi. Aku dan sulungku suka membaca novel. Kami bahkan punya daftar novel
yang belum terbeli. Karya Pramudya Ananta Toer, Ahmad Tohari, Ayu Utami, Tere
Liye, dkk banyak yang belum aku punya. Anakku masih memburu The Hunger game I dan
III yang hari ini belum ada di sini dan karya-karya Raditya Dika yang mulai
menarik baginya. Istriku lebih suka bacaan religious dan masih merayuku untuk
membelikan Sirah Nabi. “Ingat anggaran Ma..”, kataku mengingatkan. Anak keduaku
belum bisa membaca, jadi membeli buku karena suka gambarnya yang bagus. Buku
apa saja yang gambarnya bagus dan berwarna diambil terutama gambar binatang dan
the heros, power ranger, ultraman, batman, superman, dkk.
Malam semakin larut. Nota-nota
pembelian ini siap kami tukar dengan kupon undian doorprize di pintu masuk. Setiap
pembelian 25 ribu rupiah mendapat satu kupon. Kupon-kupon ini akan diundi pada
akhir bazar, 5 hari lagi. Hadiah terbesar adalah 2 sepeda gunung. Hadiah yang
lain ada kompor, kipas angin, seterika, magic jar, dll. Sudah dua kali Semarak Pesta Buku tapi
aku sama sekali tak pernah mendapat doorprize. Padahal waktu itu aku bela-belain
menunggu sampai jam 11 malam. Malam ini kami mendapat 28 kupon. Mudah-mudahan
besok mendapat doorprize sepeda gunung. Sudah lama aku ingin membeli sepeda
gunung tapi belum kesampaian. Kupon yang kupunya tahun ini lebih banyak sampai
melebihi anggaran. Dengan kupon lebih banyak kemungkinan mendapat doorprize
tentu lebih besar. Begitulah menurut teori peluang yang pernah aku pelajari. Sepeda gunung….oh…sepeda gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar