alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Minggu, 07 September 2014

SEMARAK PESTA BUKU


Event tahunan ini lagi-lagi diselenggarakan di gedung wanita di kotaku. Gedung yang entah kenapa dinamakan wanita, bukan pria. Mungkin agar lebih melankolis saja. Atau karena di kota-kota lain juga ada gedung wanita? jadi sekedar ikut arus. Atau karena jaman orde baru ada kementerian peranan wanita?. Seandainya gedung ini didirikan sekarang pasti namanya gedung perempuan karena kementeriannya berganti nama pemberdayaan perempuan. Entahlah...
Semarak Pesta Buku yang diselenggarakan oleh perpustakaan daerah ini nampak semakin ramai. Di hari kedua ini saja, jalan di arena Semarak Pesta Buku padat merayap. Maklum juga lokasinya hanya di gedung yang luasnya kurang lebih hanya setengah lapangan bola. Kakiku sudah 3 kali terinjak dan 5 kali menginjak kaki orang. Untung saja tak ada reaksi negative karena semua maklum akan keadaan.
Aku, istriku dan kedua anakku antusias memilih buku. Aku menemukan 5 novelnya Pramudya Ananta Toer. Aku beli tiga saja, mengingat anggaran. Anak sulungku membeli novel Radikyus Makan Kakusnya Raditya Dika, 2 buku Kecil-kecil punya karya, dan the hunger game II dan buku-buku pelajaran sekolah. Si kecil memilih buku mewarnai, ensiklopedi hewan dan komik. Istriku lebih religius. Dia membeli buku mendidik anak ala Islam, Ali bin Abi Thalib dan Al-Qur’an Al-Hakam, terjemahan per kata disertai asbabunnuzul serta beberapa hukum.
Sebagian besar buku yang kami beli adalah fiksi. Aku dan sulungku suka membaca novel. Kami bahkan punya daftar novel yang belum terbeli. Karya Pramudya Ananta Toer, Ahmad Tohari, Ayu Utami, Tere Liye, dkk banyak yang belum aku punya. Anakku masih memburu The Hunger game I dan III yang hari ini belum ada di sini dan karya-karya Raditya Dika yang mulai menarik baginya. Istriku lebih suka bacaan religious dan masih merayuku untuk membelikan Sirah Nabi. “Ingat anggaran Ma..”, kataku mengingatkan. Anak keduaku belum bisa membaca, jadi membeli buku karena suka gambarnya yang bagus. Buku apa saja yang gambarnya bagus dan berwarna diambil terutama gambar binatang dan the heros, power ranger, ultraman, batman, superman, dkk.
Malam semakin larut. Nota-nota pembelian ini siap kami tukar dengan kupon undian doorprize di pintu masuk. Setiap pembelian 25 ribu rupiah mendapat satu kupon. Kupon-kupon ini akan diundi pada akhir bazar, 5 hari lagi. Hadiah terbesar adalah 2 sepeda gunung. Hadiah yang lain ada kompor, kipas angin, seterika, magic jar, dll. Sudah dua kali Semarak Pesta Buku tapi aku sama sekali tak pernah mendapat doorprize. Padahal waktu itu aku bela-belain menunggu sampai jam 11 malam. Malam ini kami mendapat 28 kupon. Mudah-mudahan besok mendapat doorprize sepeda gunung. Sudah lama aku ingin membeli sepeda gunung tapi belum kesampaian. Kupon yang kupunya tahun ini lebih banyak sampai melebihi anggaran. Dengan kupon lebih banyak kemungkinan mendapat doorprize tentu lebih besar. Begitulah menurut  teori peluang yang pernah aku pelajari. Sepeda gunung….oh…sepeda gunung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar