alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Sabtu, 27 September 2014

GURU SEJATI

Tulisan ini agak serius nih... jadi agak capek membacanya. silahkan persiapkan vitamin + obat penambah stamina. Selamat membaca aja deh.
Salah satu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tingkat SMA dalam Kurikulum 2013 adalah sikap. Menurut standar ini, pada akhir pembelajaran, siswa harus memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Untuk membentuk siswa yang mempunyai kompetensi tersebut, tentu saja seorang guru harus mempunyai kompetensi lebih dari "sikap"  alias sikap plus plus. Sikap ini tidak hanya dihafalkan / ucapan (bil lisan) tapi juga diamalkan /tindakan (bil haal). Guru dituntut bertindak dan bersikap sebagai orang yang beriman yaitu hati, ucapan dan tindakannya sama atau disebut juga jujur, memiliki prinsip, pandangan dan sikap hidup. Guru harus memiliki sikap bergaul dengan baik terhadap orang lain, sabar, lembut, murah hati, gemar memaafkan, jujur, menjaga kehormatan diri, dapat dipercaya, zuhud dan rendah hati. Dimanapun dan kapanpun.
Bahkan pepatah jawa mengatakan bahwa guru itu digugu lan ditiru. Agar bisa digugu dan ditiru, seorang guru juga harus memiliki kelebihan di bidang keagamaan dan keimanan, sekaligus masalah-masalah sosial kemasyarakatan yaitu menjadi perantara antara Tuhan dan manusia. Maka guru sejati juga harus berwatak pandita, yaitu mampu menyampaikan kehendak Tuhan dan membawa keselamatan. Waow...
Oh… am I a real teacher?
Apakah hatiku, ucapanku dan tindakanku sama. Apakah aku termasuk orang yang jujur, memiliki prinsip, pandangan dan sikap hidup, memiliki sikap bergaul dengan baik terhadap orang lain, sabar, lembut, murah hati, gemar memaafkan, jujur, menjaga kehormatan diri, dapat dipercaya, zuhud dan rendah hati?
Tanda tanya besar bergelayut di depan pelupukku.


Masih pantaskah aku disebut guru? Masih pantaskah aku berdiri di depan siswa-siswaku? Apa yang masih pantas digugu dan ditiru dari diriku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar