Sebenarnya yang kunantikan malam ini adalah doorprize. Tapi acara
itu baru akan dimulai jam 21.00, setelah semarak pesta buku ini ditutup. Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini penuh hiburan sampai menjelang tengah
malam. Nanti jam 21.00 aku berencana datang lagi untuk menunggui undian
doorprize. Tanpa istri pastinya. Dia lebih memilih tidur dengan nyaman.
Sampai rumah, rasa kantuk ta bisa ditahan. Aku lebih memilih
merebahkan diri sambil menahan diri untuk tetap bertahan pada niat pertama:
kembali ke gedung wanita tempat semarak pesta buku itu diselenggarakan. Sambil kurenungi, sudah 2 kali aku mengikuti undian
doorprize tanpa hasil. Seandainya malam ini aku berangkat lagi dan tak mendapat
doorprize lagi. Hancur hatiku. Tapi seandainya aku tak berangkat, ternyata
kuponku mendapat undian doorprize, menyesalkah?
Menimbang dan menimbang. Akhirnya aku putuskan untuk tak
berangkat. Selain rasa kantukku yang tak bisa dikompromi, 2 kali sudah tersakiti
jangan sampai untuk ke-3 kalinya. Seandainya kuponku mendapatkan doorprize,
biarlah untuk orang lain. (Nomor kupon yang keluar dan dipanggil 3 kali tidak
datang, maka dinyatakan gugur dan tak diundi lagi). Semoga orang yang mendapatkan
doorprizeku adalah orang yang benar-benar membutuhkan.
Aku mau tidur saja menemani istriku yang sudah lelap.
Tapi aku tak juga bisa tidur, membayangkan
doorprize itu. Ah..sial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar