Beliau adalah ahlinya ahli dalam bidang bangunan. Sebagianbangunan pondok pesantren Wahid Hasyim adalah karya beliau bersama anak buah setianya, Pak Syamsudin (alm) dan Pak Taukiran (alm). Aku adalah anak buah junior yang hanya membantu ala kadarnya.
Sebagai kepala tukang, beliau tak pernah menyuruh. Cenderung berdiskusi apa yang akan dikerjakan pada hari itu dan anak buahnya sudah memahami pekerjaannya yang harus dikerjakan.
Apabila ada kesalahan dalam pekerjaan beliau langsung memberi contoh yang benar.
Tak ada atasan dan bawahan. Semua dianggap rekan kerja. Tak ada senioritas dan tak ada ewuh pakewuh serta ketegangan dalam bekerja. Semua dilakukan dengan riang gembira. Joke-joke segar selalu muncul dari Pak Taukiran dan ditimpali oleh Pak Syamsudin membuat kami tertawa renyah sambil menyiapkan bata merah, mengayak pasir, membawa adonan semen dan saat ngopi di kala istirahat.
Setelah 21 tahun, kemarin kami bertemu. Beliau bercerita bahwa cucunya sudah dua belas.
Sehat-sehat Pak Harjani. Dan Al Fatihah untuk Pak Taukiran (alm) dan Pak Syamsudin (alm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar