alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Jumat, 05 Februari 2016

TEMAN PARKIR

Setiap datang ke sekolah, aku selalu mencari teman parkir yang paling pas. Dimanapun boleh, asalkan di sebelah sepeda motor Pak A. Maka setiap datang ke sekolah yang aku cari bukan tempat parkirnya tapi sepeda motor Pak A. Kenapa? Sepeda motorku keluaran tahun 1995. Kondisinya sudah parah. Velgnya sudah berkarat, lampu belakang sudah buram dan pecah, standar pinggir dan tempat kaki sudah lepas, dan warnanya kusam. Dengan kondisi demikian, sepeda motorku akan terlihat semakin jelek apabila dijejerkan dengan sepeda motor-sepeda motor keluaran baru. Maka, alternative terbaik adalah menjejerkan sepeda motorku dengan sepeda motor yang sebanding agar sepeda motorku tidak terlihat buruk rupa. Dan satu-satunya sepeda motor yang seangkatan dengan sepeda motorku adalah milik Pak A. Sepeda motor 2 tak itu keluaran tahun 90-an. Joknya sudah ditambal dengan plakban, lampu belakang tinggal separoh, warnanya bahkan lebih kusam dari sepeda motorku.

Maka, setiap aku parkir hanya motor Pak A yang aku cari. Ketika kulihat di sebelah kanan dan kiri sepeda motor Pak A kosong, maka hatiku lega. Aku bisa menjejerinya. Sepeda motorku kelihatan sangat harmonis bersanding dengan sepeda motor Pak A. Bayangkan kalau sepeda motorku bersanding dengan sepeda motor terbaru, nampak ada sesuatu yang ganjil


Namun, apabila di sebelah motor Pak A telah terisi, aku terpaksa parkir di sebelah sepeda motor lain yang tentunya lebih baru. Sama sekali tak nyaman tapi tak apa-apa, hanya sekali-sekali. Sambil tutup mata saja. Yang penting sepeda motor sebelah tak tersenggol. Biar nggak tetanus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar