“Monggo Pak Haji, Bu Haji, jus jambu, jus sirsak, jus
mangga, jus alpokat bisa memperkuat tulang, menambah stamina, menghilangkan
segala penyakit.”
Itulah sapaan penjual jus di depan ruang guru setiap jam
istirahat kedua pada hari Selasa. Tentu saja, kKami merasa tersanjung dengan
panggilan “Haji”. Padahal dari semua guru, hanya satu orang yang telah bergelar
haji. Tak apalah, itu adalah trik si penjual jus untuk menghormati dan
mengangkat derajat orang agar siapapun yang disapa akan merasa dihormati.
Kemudian membeli jus tentunya.
Hanya hari Selasa?
“Hari Senin di SMP A, Hari Rabu di SMA B, semua sudah
terjadwal” kata dia.
Karena hanya seminggu sekali, maka jualannya laris manis.
Berbungkus plastik es dan diikat dengan karet gelang, jus-jus itu dihargai Rp.
1.500,-.
Tentang khasiat dari jus-jus itu, mungkin saja telah melalui
uji laboratorium. Maklumlah, penjualnya berkeliling dari sekolah ke sekolah
yang mempunyai laboratorium IPA. Kalaupun tidak melalui uji laboratorium,
minimal para guru IPA yang telah memberitahukannya. Jadi, kalaupun ada kekeliruan tentang khasiat jus-jus tersebut, jangan salahkan dia. Ada guru-guru IPA di belakangnya.
Ternyata memang benar kata si penjual. Setelah minum 2
bungkus jus sirsak, badanku kembali segar, tenagaku siap lagi untuk melanjutkan
mengajar pada 2 jam terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar