Minggu, 24 Mei 2020
SERABI KALIBELUK
Serabi kalibeluk adalah serabi sebagaimana serabi-serabi pada umumnya. Terbuat dari adonan tepung, santan, gula merah dan bumbu lainnya. Yang membedakan adalah bentuk dan volumenya yang cukup "nggilani" ketika pertama kali melihatnya. Dengan ketebalan 5 cm dan diameter lebih dari 10 cm, Anda tidak akan bisa menghabiskan serabi ini sendirian sebagai cemilan. Butuh dua atau tiga orang untuk ikut mengerubutinya. Namun, dalam keadaan lapar, serabi ini layak anda santap sebagai pengganti sepiring nasi. Dijamin kenyang.
Serabii ini asli dari desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Anda bisa memperolehnya di pinggir jalan pasar Warungasem atau langsung ke pembuatnya di desa Kalibeluk. Harganya cukup murah. Yang pasti Anda kaget dengan harganya yang tak lebih mahal dari harga seliter bensin.
Konon katanya resep Serabi Kalibeluk ini tidak bisa dibuat oleh sembarang orang kecuali keturunan dari Nyai Randinem (cikal bakal pembuat Serabi di Desa Kalibeluk).(https://batangkab.go.id/?p=2&id=24). Oleh karena itu, serabi ini menjadi kuliner khas Batang namun belum tersedia di seluruh wilayah Batang. Jika Anda ingin mencicipinya, Anda perlu sedikit waktu untuk ber-hunting ria mencapai pasar Warungasem atau Desa Kalibeluk yang jaraknya sekitar 2,5 km dari pusat kota Batang.
Serabi Kalibeluk paling cocok dinikmati bersama kopi hitam tanpa gula atau teh pahit panas di pagi hari ketika udara masih sejuk. Rasa manisnya sudah diperoleh dari serabinya. Asap dan aroma khas yang mengepul dari bongkahan serabi menambah syahdunya pagi. Apalagi diiringi dengan hujan gerimis, rasanya tambah mantap. Tapi dengan syarat serabinya jangan kehujanan.
#terima kasih Mba Salipah oleh-oleh serabinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar