alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Rabu, 21 Januari 2015

CCTV

Salah satu perangkat keamanan adalah CCTV. CCTV berasal dari bahasa Inggris yang artinya closed circuit television yang berarti menggunakan sinyal yang bersifat tertutup, tidak seperti televisi biasa yang merupakan sinyal siaran (http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_sirkuit_tertutup).

Setelah beberapa kali terjadi pencurian di kelas dan pelanggaran merokok di pojok kantin, di setiap sudut dan setiap ruang kelas sekolahku sekarang dipasang CCTV. Dengan adanya CCTV ini diharapkan kondisi keamanan dan ketertiban sekolah dapat dipantau selama 24 jam. Dengan demikian, tak terjadi lagi hal-hal yang tak diinginkan.

Namun demikian, keberadaan CCTV ini mendapat reaksi beragam dari para siswa, terutama dengan adanya CCTV di sudut kiri atas kelas. Para siswa kelas XII yang sebentar lagi menghadapi ujian merasa nyawanya terancam karena gerak-gerik mereka ketika ujian akan terpantau. Kenapa harus takut?  Untuk yang satu ini, aku gagal paham.

Sementara itu, para siswa kelas X dan XI merasa kebebasan mereka terganggu. Mereka tak bisa ganti pakaian di kelas saat pelajaran olahraga padahal ruang ganti hanya satu. Itu artinya mereka harus siap mengantri. Mereka jadi takut bercanda dengan temannya.

Pastinya, mereka jadi agak kikuk dengan adanya CCTV. Gerak-gerik mereka seakan-akan ada yang mengawasi. Mereka mengalami camera nerveus alias grogi karena ada kamera. Mulai sekarang, senyum mereka pun nampak semakin manis, bicara mereka sangat sopan, gerakan tangan, kaki, dan tubuh semakin tertata. Semuanya jadi dibuat-buat.

"Ada apa dengan kalian?" tanyaku ketika aku masuk kelas dan melihat mereka begitu kaku.
Jawaban pertama: senyum. Jawaban kedua: "tidak apa-apa Pak."
"Ah, tidak segitunya kali.." kataku sambil memulai pelajaran setelah mengetahui penyebab berubahnya sikap mereka
"Anak-anak, kita mulai pelajaran hari ini dengan berdo'a....." kata-kataku meluncur pelan dan rapi.

Aku kok jadi ikut-ikutan nerveus. Seakan-akan di belakangku ada kepala sekolah yang sedang mengawasiku. Kutengok ke belakang. Tak ada siapa-siapa. Kutengok ke kiri atas. Ada CCTV.

"Huft.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar