Sabtu, 04 April 2020
MOLEN
Pedagang molen tersebar di seluruh penjuru tanah air. Kuyakin, di negara ini tak ada yang tak kenal makanan bernama molen. Makanan yang bentuknya menyerupai truk molen pengaduk semen dan diperkirakan berasal dari Bandung ini kini sudah meng-indonesia.
Tahu caranya membuat molen?
Sekarang, ada berbagai macam rasa molen karena isian molen semakin bervariatif. Ada pisang, nanas, nangka, keju, ubi kayu, coklat, ketan hitam, dan kacang hijau. Isian ini dibungkus dengan kulit molen.
Kulit molen terbuat dari adonan tepung terigu, tepung kanji, gula dan garam yang diaduk, diuleni dan dibuat lembaran-lembaran.
Biasanya, para pedagang molen sudah membawa isian dan kulit molen ini dalam keadaan siap goreng. Kulit molen tinggal dipipihkan kembali dengan pasta maker (alat untuk memipihkan kulit molen). Untuk selanjutnya, isian molen ini dibungkus dengan kulit molen. Kulit molen diletakkan di telapak tangan dan diberi isian kemudian digulung. Jadi satu molen. Kulit dipotong untuk membuat molen berikutnya. Kecepatan tangan menentukan banyaknya molen yang dibuat.
Semuanya memakai tangan terbuka. Apakah Anda tidak takut dengan penyebaran virus corona melalui tangan pedagang molen? Tak perlu khawatir. Seperti ini penjelasannya. Bisa dipaatikan bahwa akan terjadi perpindahan virus yang ada di telapak tangak pedagang ke adonan atau kulit molen. Setelah virus yang ada di telapak tangan pindah ke adonan dan kulit molen, maka virus itu akan segera dilempar ke wajan yang berisi minyak panas dengan temperatur 100 derajat celcius. Virus itu pasti mati (kecuali ada virus yang sakti yang sudah mempelajari ilmu kadigdayan, rawa rontek, waringin sungsang, lembu sekilan, rogoh sukma dan lain-lain). Jadi pasti aman.
Nah, yang perlu diperhatikan adalah cara membungkus molen. Biasanya pedagang molen menggunakan plastik atau kardus. Pedagang molen mengambil molen menggunakan penjepit makanan. Kalau dikhawatirkan plastik atau kardus tersentuh tangan pedagang, segera pindahkan molen ke piring atau wadah baru di rumah, kemudian buanglah plastik atau kardus tersebut. Ingat, sebenarnya tangan pedagang tadi sudah bebas virus karena virus sudah masuk wajan juga. Jadi, sebenarnya tak perlu mengkhawatirkan penyebaran virus lewat pedagang molen.
Seandainya Anda masih khawatir ada virus yang menempel di molen, saya sarankan sampai rumah cucilah molen dengan sabun dan air mengalir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar