alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Kamis, 11 Juli 2019

SHOLAT

Sudah menjadi komitmen tak tertulis para jamaah di mushola kami bahwa untuk menghindari keriuhan anak-anak yang ikut berjamaah di mushola maka orang dewasa mendampingi setiap anak. Anak-anak tidak boleh berdiri berjejer dengan anak yang lain. Harus diapit oleh orang dewasa. Dengan demikian, anak-anak tidak bisa ngobrol sendiri, bergurau, tertawa cekikikan, dan bermain-main. Harapannya mereka bisa belajar mengikuti sholat berjamaah dengan baik. Sementara yang lain bisa berkonsentrasi dan tidak terganggu dengan keriuhan anak-anak.

Tadi malam, saat iqomah dikumandangkan tanda sholat isya dimulai, tanganku menggamit dua anak, Kan dan Ken. Kan kutempatkan di sebelah kananku. Ken kutempatkan di sebelah kiriku. Kami menempati shaf kedua.

"Aku nggak mau di sini. Aku maunya sebelahan sama Kan," rajuk Ken.
"Nggak boleh," jawabku setengah memaksa.

Diuntungkan dengan jarak antar jamaah yang sudah rapat dan tidak ada ruang untuk bergeser, akhirnya Ken mengalah dan mengikuti kemauanku untuk tetap berdiri di sebelah kiriku.

Nampak mereka lebih tenang. Mereka khusyuk menghadap ke depan. Menirukan gerakan sholat orang-orang dewasa di sebelahnya. Cara bersedekap, cara ruku', cara bersujud, bahkan cara mengacungkan jari saat duduk tahiyat.

Hanya sekali, saat ruku' pada rakaat ketiga Kan menengok ke kiri ke arah Ken.

"Kurang berapa?" tanya Kan dengan suara berbisik sambil menunjukkan jari-jarinya menjorok ke depan wajahku yang sedang ruku' juga.
"Kurang dua," jawab Ken
"Kurang satu," protes Kan
"Dua" balas Ken

Percakapan mereka pun terputus saat sujud karena terhalang tubuhku.

Pada gerakan-gerakan shalat selanjutnya tidak ada percakapan di antara keduanya sampai salam.

"Ayo Kan," ajak Ken kepada Kan.

Mereka menerobos jamaah di belakang dan keluar dari mushola. Tentu saja mereka tak mau kehilangan kesempatan untuk bermain di halaman mushola bersama teman-temannya sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar