alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Kamis, 29 September 2016

FESTIVAL OF LIGHT

Malam ini, anakku yang ke-2 merengek minta nonton lampion di alun-alun yang kemarin siang sempat dia lihat. Pukul 19.30 aku berangkat mengendari motor kebanggaanku, Honda Grand 95. Mendekati alun-alun, jalanan sangat padat. Banyak manusia ternyata. Tapi aku tak heran karena mulai tadi siang juga dibuka Batang Expo 2016 yang diselenggarakan di jalan Veteran, sebelah selatan alun-alun atau di depan pendopo Bupati. Jadi selain mengunjungi taman lampion, pasti mereka mengunjungi Batang Expo juga.

Sepanjang jalan sebelah barat alun-alun sebagian digunakan untuk tempat parkir. Itu pun sudah penuh. Akhirnya aku menemukan tempat parkir yang kosong di depan Masjid Agung, tepat di sebelah barat taman lampion. Kebetulan. Setelah kubayar parkir Rp. 2.000 dan diberi tiket parkir, aku segera menuju taman lampion di alun-alun. Ternyata tidak mudah untuk mendekati taman tersebut. Dimana-mana ada manusia yang berlalu lalang. Ketika hampir sampai ke taman lampion, aku kecewa. Ternyata taman lampion tersebut dipagar. Tanpa bertanya kepada siapapun, aku berjalan merayap mengikuti arus manusia yang berjalan menuju ke selatan. Kukira pintu masuknya berada di selatan karena kulihat ada semacam gapura dengan lampu berwarna merah di sebelah selatan. Kudekati gapura yang berada di selatan agak ke timur. Aku tertipu. Ternyata gapura itu juga berada di dalam pagar. Terpaksa aku merayap lagi menuju ke arah timur kemudian ke utara. Aku mengelilingi taman lampion yang areanya menghabiskan sepertiga alun-alun. Setelah lumayan lelah, akhirnya aku sampai di sebelah utara. Ternyata pintu masuknya berada di sini.

Untuk memasuki taman lampion, aku harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000. Untung anakku tidak membayar tiket karena masih di bawah 8 tahun.

Di dalam area taman lampion, anakku langsung pasang aksi minta difoto. Kuambil gambarnya di setiap lampion. Ada berbagai bentuk lampion yang ternyata dibuat dari rangka besi berselimut kain warna-warni sesuai jenis lampionnya: bunga, jamur, berbagai jenis binatang, ikan, masjid, dan taman cinta. Di sebelah selatan terdapat lampion putih membentuk tulisan “FESTIVAL OF LIGHT” padahal di tiket masuknya tertulis: 'Taman Pelangi Sriwijaya, The City of Light' dan anakku mengatakan taman lampion. Yang benar yang mana? Tapi indah sekali taman ini. 

Sayangnya, foto-foto anakku hanya kuambil dengan kamera handphone lama. Hasilnya sama sekali tidak maksimal.


Besok pasti aku akan datang lagi bersama istriku dan 2 orang anakku. Dan akan kupakai kamera yang bagus walaupun harus pinjam. Biar hasilnya cling.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar