Era pendidikan sekarang sudah berbeda dengan jaman dahulu. Scoring, sanksi dan hukuman sudah tidak berlaku lagi. Sekolah sekarang harus menjadi sekolah yang ramah anak, ramah siswa, ramah tamu, dan ramah-ramah yang lain dengan mengutamakan 5 S, Senyum Sapa Salam Sopan dan Santun. Budaya positif tetap harus diutamakan.
Penegakan tata tertib dan pelanggaran terhadap tata tertib diselesaikan dengan diskusi, nasehat, perhatian dan kesepakatan.
Dulu, kesalahan dihukum dilakukan secara otoriter dengan hukuman fisik yang keras, misalnya dilempar penghapus (dulu pengapusnya terbuat dari kayu yang berkualitas, keras dan berat semacam kayu jati, bukan kayu ecek-ecek). Bisa dibayangkan jika penghapus mengenai jidat. Sakitnya lahir batin. Tiga hari tidak akan sembuh nonongnya. Penghapus sekarang terbuat plastik, ringan dan lembut, ketika dilempar akan melayang meliuk-liuk dan mendarat dengan lembut. Jadi, hukuman lempar penghapus, bukan sesuatu yang "wah" lagi. Hukuman lempar penghapus sudah tidak relevan di jaman sekarang.
Karena hukuman harus diselesaikan dengan kesepakatan, maka aku dan siswa di kelas harus bersepakat. Kami harus menyepakati hukuman apa yang relevan sebagai pengganti lempar penghapus untuk melempar jidat siswa: lempar handphone? lempar laptop? lempar meja? Lempar kursi? lempar mantan?lempar manusia tak berguna? atau yang lain?
Mari kita bersepakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar