alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Kamis, 21 Januari 2021

LEPEN PUCANG


Pagi menjelang. Embun tipis masih melayang-layang setelah semalam berkencan dengan hujan. udara dingin masih terasa menusuk kulit. Kutunggu mentari di depan rumah sembari menunggu istriku membuatkan kopi.
"Pisang Pak," tawar ibu pedagang pisang berhenti di depan rumah sambil menurunkan keranjang bambu dari gendongannya.
Kudekati pedagang pisang tersebut dan kutengok keranjangnya.
"Pisang ijo niki pintenan Bu?" (pisang hijau ini berapanan Bu) tanyaku memakai Bahasa Jawa kromo. Ada beberapa jenis pisang yang ada di keranjang tapi aku tertarik dengan pisang hijau.
"Meniko kalih doso ewu," (Ini dua puluh ribu) jawab ibu dengan Bahasa Jawa kromo juga.
Kuambil uang lima puluhan ribu dan kubayarkan. Sang ibu penjual melepas simpul selendang lurik tenunnya yang digunakan untuk menggendong keranjang yang diikat ujungnya yang digunakan untuk menyimpan uang, lalu mengambil uang tiga puluh ribu sebagai kembalian.
Sembari menunggu kembalian, aku basa-basi bertanya:
"Panjenengan daleme pundi Bu, kok gasik sampun dugi mriki?" (Anda rumahnya mana Bu, kok pagi-pagi sudah sampai sini)
"Kulo saking Lepen Pucang," (Saya dari Lepen Pucang) jawabnya singkat.
Aku diam membeku, terpaku dan berpikir "Lepen Pucang" itu daerah mana? Tak ada desa di wilayah Kabupaten Batang bernama "Lepen Pucang". Apakah mungkin ibu ini berasal dari kabupaten, provinsi atau negara lain? Tapi nampak tak mungkin.
Setelah berpikir sejenak, aku tersadar. "Lepen" adalah Bahasa Jawa kromo yang artinya "Kali". Jadi, "Lepen Pucang" adalah "Kali Pucang" tetangga desa.
Untung saja, dari awal aku tak menggunakan Bahasa Indonesia. Pasti si ibu akan menjawab "Saya dari Sungai Pinang". Dan aku semakin bingung.
Jadi, sangat aneh dan membingungkan jika nama-nama tempat diterjemahkan.
Misalnya : WONOGIRI menjadi Hutan Gunung, SURABAYA menjadi Hiu Buaya, BANYUMAS menjadi Air Mas, BANYUWANGI menjadi Air Harum.
A: Anda berasal dari mana Mas?
B: Hutan Gunung
A: oh Wonogiri?
B: Yups.
Dan pasti aku tak berani menyebut daerah tempatku berasal "PURBALINGGA".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar